Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, mengatakan Presiden Jokowi disinyalir akan melakukan reshuffle pada 15 September 2021. Berdasarkan tradisi Jokowi melakukan reshuffle selalu memilih hari Rabu Wage.
"Kalau berdasarkan tradisi tersebut kemungkinan Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada tanggal 15 September yang akan datang," kata Fernando, Rabu, 8 September 2021.
"Sebelumnya Jokowi sudah melakukan reshuffle kabinet sebanyak 5 kali memilih hari Rabu Wage," sambungnya.
Menurut Fernando, Jokowi perlu segera melakukan reshuffle terhadap para pembantunya untuk lebih siap menghadapi varian baru covid-19 Mu yang sudah masuk pantauan WHO.
Selain itu, lanjut Fernando, juga untuk mengakomodir PAN dalam kabinet Jokowi-Amin yang baru saja secara resmi bergabung dalam koalisi beberapa waktu lalu.
"Apabila reshuffle akan dilakukan pada tanggal 15 September, ada beberapa posisi menteri yang diharapkan diganti oleh Jokowi," katanya.
"Agar Indonesia lebih siap menghadapi varian baru covid-19 sebaiknya Jokowi mengangkat Menteri Kesehatan dari kalangan dokter."
Fernando menilai, Menteri Kominfo juga perlu diganti oleh Presiden Jokowi dari kalangan profesional yang lebih memahami bidang informasi dan informatika.
"Nadiem Makarim yang selama pandemi belum memiliki terobosan dalam bidang pendidikan sangat layak diganti. Selain itu Lutfi dan Bahlil juga layak copot karena tidak memiliki rasa empati atas situasi yang dihadapi masyarakat Indonesia disebabkan pandemi covid-19," katanya.
Tak hanya itu, Airlangga, kata Fernando, tidak lagi fokus karena mempersiapkan diri sebagai capres 2024 juga layak direshuffle agar dapat lebih maksimal meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.
Kalau berdasarkan tradisi tersebut kemungkinan Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada tanggal 15 September yang akan datang.
Dia menegaskan, beberapa nama yang juga perlu dipertimbangkan Jokowi untuk direshuffle seperti Sofyan Jalil, Teten Masduki, Syahrul Yasin Limpo, Budi Karya Sumadi dan Abdul Halim Iskandar.
"Diharapkan Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle untuk kepentingan memaksimalkan hasil kerja para menteri yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.[]
Baca Juga:
- Rumah Politik Indonesia: Menkominfo dan Menkes Layak Dicopot
- Fernando Emas: Demokrat KLB Harus Bisa Buktikan di PTUN
- Fernando: AHY Fokus Saja Hadapi Gugatan KLB Deli Serdang
- Fernando EMaS: Jokowi Sibuk Kerja, Harap Jangan Nyinyir