Untuk Indonesia

Akademisi UGM: Kalau Tak Mau Hormat Simbol NKRI, Jangan Tinggal di Indonesia

'Mengubah Mars ABRI adalah pelecehan simbol negara.Kalau tidak mau menghormati simbol NKRI ya jangan tinggal di Indonesia.'
Bagas Pujilaksono Widyakanigara, Akademisi dan Budayawan Universitas Gadjah Mada. (Foto: Facebook/KPH Bagas Widyakanigara)

Oleh: Bagas Pujilaksono Widyakanigara*

Jamanne jaman edan, nak ora melu ngedan ora bakal kumanan. Ananging, tetep bejo sing tansah gelem iling lan waspada.

Hingar bingar kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa Indonesia semakin hari semakin jauh dari nilai etika, moral dan ajaran agama.  

Menghormati simbol negara itu artinya menghormati sejarah di balik kejadian simbol negara tersebut. Kalau tidak mau menghormati simbol NKRI ya jangan tinggal di Indonesia. Legawa pergi dari Indonesia. Itu namanya jantan dan perwira.

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lagu-lagu wajib adalah lagu-lagu kebanggaan Bangsa Indonesia yang tidak selayaknya dilecehkan dalam bentuk dan tujuan apa pun. Apalagi akhirnya hanya minta maaf,  lucu sekali bukan? Apakah kedewasaan umur dan berpikir, akal sehat, sehat jasmani dan rohani, dosen lagi, tidak cukup menjadi bekal untuk berperilaku wajar dan terhormat?

Saya menilai mengubah Mars ABRI (TNI) dengan cara tidak bermartabat dengan tujuan menyudutkan TNI adalah pelecehan simbol negara

Saya bisa menyanyi utuh Lagu Kebangsaan Jerman ciptaan Hayden dalam 3 syair. Saya tidak diizinkan sama sekali bikin gaya lagu (cengkok) dan syair sendiri, ya harus seperti itu apa adanya. Kalau saya bikin gaya lagu sendiri atau mengubah syairnya, saya pasti ditangkap polisi Jerman,  itu sudah pasti. Apa lalu kita katakan negara Jerman tidak demokratis? Saya tinggal di Eropa termasuk Jerman lebih dari 15 tahun.

Saya juga bisa menyanyi lagu kebangsaan Amerika Serikat secara utuh, dan saya diizinkan bikin cengkok-cengkok sendiri.  Coba kita lihat pertandingan tinju dunia, yang menyanyi lagu kebangsaan Amerika, cengkoknya beda-beda dan itu diizinkan menurut hukum Amerika. Apa lalu kita mengatakan Amerika negara paling demokratis? Naif sekali cara berpikirnya!

Desa mawa tata, negara mawa cara. Lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalang.  

Ini masalah perbedaan Kultur Kenegaraan dan harus dihormati oleh siapa saja.

Saya menilai mengubah Mars ABRI (TNI) dengan cara tidak bermartabat dengan tujuan menyudutkan TNI adalah pelecehan simbol negara.

Menjadi manusia modern itu bukan dilihat dari perilakunya yang konyol, namun lebih pada azas kemanfaatan hidupnya bagi orang banyak.

Terima kasih.

*Penulis adalah Akademisi dan Budayawan Universitas Gadjah Mada

Baca juga:

Berita terkait
0
Cara Agar Tetap Jelang Puncak Haji 2022, Ini Tipsnya
Kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas rata-rata 40-46 derajat celcius. Selain panas, kelembaban udara juga sangat rendah.