Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah akan terus mendorong pasar modal menuju pemulihan penuh. Pemerintah menilai kinerja pasar modal Indonesia memperlihatkan daya tahan yang bagus atas dampak dari pandemi virus Covid-19.
Stabilitas dan pertumbuhan sektor jasa keuangan diharapkan terus menguat.
Hal itu terbukti dari pemulihan yang ditunjukkan bursa saham Tanah Air sejak jatuh ke titik terendah pada akhir Maret 2020, sampai hari ini tetap survive. “Kalau kita lihat pasar modal kita sudah kembali ke jalur 5.000 dari titik terendah di bulan Maret 2020, tetap punya daya tahan,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 25 Oktober 2020.
Menurutnya, dari saham sektoral, sektor industri dasar dan pertanian telah meningkat di atas 40 persen sejak titik terendahnya. Stabilitas sektor jasa keuangan masih terjaga. Ke depan dengan adanya program seperti penempatan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di perbankan diharapan dapat menjadi pendorong untuk lebih baik lagi.
"Stabilitas dan pertumbuhan sektor jasa keuangan diharapkan terus menguat," ucap Airlangga.
Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan ini meningkat. Pada perdagangan Jumat, 23 Oktober 2020, indeks ditutup pada level 5.112,19.
Dalam sepekan pasar modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan variatif. IHSG ditutup pada zona positif. Mengutip data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu, 24 Oktober 2020, peningkatan tertinggi selama sepekan sebesar 0,17 persen pada level 5.112,188, terjadi kenaikan dibandingkan penutupan pekan lalu, 5.103,414.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa menurun 1,1 persen menjadi Rp 9,021 triliun, dibandingkan dengan penutupan pekan lalu pada Rp 9,121 triliun. Rata-rata volume transaksi harian turun 0,02 persen menjadi 12,162 miliar saham dari 12,164 miliar saham sepekan lalu. []
- Baca Juga: Kemenparekraf Ajak Pelaku Parekraf Masuk Pasar Modal
- Mantab Ini, OJK Sebut Investor Lokal Dominasi Pasar Modal