AHY dan SBY Disuruh Minta Maaf kepada Jokowi, Sudah Suuzon

AHY dan SBY disuruh minta maaf kepada Jokowi karena sudah suuzon, berburuk sangka pemerintah ada di balik manuver Moeldoko dalam kemelut Demokrat.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Tagar/ Twitter @AgusYudhoyono)

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono disuruh meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo, karena sudah suuzon atau berburuk sangka, menuduh dengan mengatakan Jokowi berada di belakang Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang melakukan manuver dengan kesediaan dijadikan Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa Deli Serdang, Jumat, 5 Maret 2021. 

Yang menyuruh AHY dan SBY meminta maaf kepada Jokowi itu adalah Juru Bicara Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang, Muhammad Rahmad, dalam siaran pers, Jumat, 2 April 2021.

"Sebagai hamba yang beriman dan menjelang puasa Ramadan, mudah-mudahan SBY dan AHY menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Presiden Jokowi, Pemerintah, dan kepada Bapak Moeldoko karena telah menuduh macam-macam," ujar Rahmad.

Ia mengatakan pihaknya menghormati keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang menolak hasil Kongres Luar Biasa Deli Serdang. 

Keputusan Kemenkumham tersebut, kata Rahmad, otomatis menggugurkan tuduhan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Rahmad mengatakan SBY dan AHY telah menuduh pemerintah mengintervensi kemelut di Demokrat. "Ini membuktikan bahwa tidak ada sama sekali intervensi pemerintah dalam persoalan internal Partai Demokrat."

Mudah-mudahan SBY dan AHY menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Presiden Jokowi.


Keputusan pemerintah lewat Kemenkumham, kata Rahmad, juga membuktikan bahwa Moeldoko telah difitnah oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. "Selama ini banyak tudingan pemerintah berada di belakang Moeldoko yang dipilih menjadi ketua umum versi KLB Demokrat di Deli Serdang."

Rahmad mengajak semua pihak menggunakan cara politik cerdas, bersih, santun, tidak menebar kebohongan serta fitnah ke masyarakat.

Partai Demokrat dalam situasi terbelah, sebagian kader berada dalam barisan Agus Yudhoyono, sebagian lagi berada dalam barisan Moeldoko. Pemerintah telah menolak kepengurusan kubu Moeldoko. Kubu Moeldoko menghormati keputusan pemerintah, tapi masih akan memperjuangkan apa yang diyakini benar melalui jalur hukum di pengadilan.

Berita berkaitan dalam Fokus Isu Kudeta Partai Demokrat




Berita terkait
AHY Membalas Moeldoko: Apa Dia Penganut Ideologi Fitnah Keji?
Moeldoko bilang ada tarikan ideologis dalam Demokrat, Agus Yudhoyono balik bertanya apa Moeldoko penganut ideologi pecah belah dan fitnah keji?
Kubu Moeldoko: AHY, Kenapa Ormas Radikal Subur Zaman SBY Presiden
Partai Demokrat kubu Moeldoko meminta AHY dan SBY menjelaskan kepada masyarakat, kenapa organisasi radikal tumbuh subur zaman SBY jadi Presiden RI.
Pemerintah Tolak Geng Moeldoko, AHY Berterima Kasih kepada Jokowi
Agus Harimurti Yudhoyono berterima kasih kepada Jokowi karena pemerintah telah menolak kepengurusan Partai Demokrat versi Ketua Umum Moeldoko.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.