Ahok: Panggil Saya BTP

Ahok: Panggil Saya BTP. Ini pesan besar dari buku berjudul 'Kebijakan Ahok' karya terbaru Basuki Tjahaja Purnama.
Ahok: Panggil Saya BTP | Buku 'Kebijakan Ahok' karya Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Zulfikar Akbar)

Jakarta, (Tagar 16/8/2018) - Basuki Tjahaja Purnama akrab disapa Ahok melalui timnya meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok.

Buku itu berisi pemikiran Ahok mengenai kebijakannya ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, ditulis sendiri oleh Ahok selama menjalani hukuman penjara di Mako Brimob, Depok, Kelapa Dua, Jawa Barat, kata Sakti Budino staf Ahok.

Peluncuran buku dilakukan di Gedung Filatelli Jakarta Pusat, Kamis (16/8) disiarkan secara langsung di laman Facebook yang dikelola timnya.

Dalam acara peluncuran buku, Ahok mengirimkan pesan yang dibacakan anak sulungnya, Nicholas Sean Purnama.

Berikut pesan Ahok yang dibaca Sean: "Kepada saudara-saudara yang hadir maupun tidak hadir dalam acara peluncuran buku, saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya selama ini kepada saya dan tim BTP."

Melalui surat, Ahok mengatakan ia menulis buku itu agar kebijakan-kebijakan yang diambilnya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta diketahui publik.

Satu di antara kebijakan yang ditulis Ahok adalah pembangunan simpang susun Semanggi dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

"Saya harap para calon anggota dewan dan kepala daerah dan orang awam yang mau mengetahui kebijakan yang saya ambil selama saya menjadi pelayan publik terutama DKI, dapat menjadi referensi," kata Ahok.

"Atau bagi yang awam dapat membandingkan kebijakan Ahok dengan kebijakan pejabat di daerahnya," ucap Ahok.

Di akhir suratnya, Ahok memberikan salam terhadap semua masyarakat dan pendukungnya. Bahkan, Ahok juga menyebutkan panggilannya barunya, yaitu BTP.

"Semoga Tuhan memberi kita damai sejahtera dan keadilan.

Salam BTP.

Catatan: panggil saya BTP."

Demikian tulis Ahok dalam suratnya.

Pesan Besar

Zulfikar Akbar seorang netizen mengunggah foto buku 'Kebijakan Ahok' di akun Facebooknya dengan menyertakan catatan:

"Buku ini dihargai Rp 1 juta. Beruntung hari ini saya mendapatkannya saat hadir di acara peluncurannya di Gedung Filateli.

Buku yang bisa jadi acuan, referensi, untuk aparat pemerintahan, calon pemimpin, dan pemimpin.

Setelah saya baca-baca, pesan besar dari buku ini adalah: berkuasa bukanlah untuk menempatkan diri di atas orang lain. Berkuasa adalah kesempatan untuk bekerja lebih baik daripada orang lain. Membawa manfaat sebanyak-banyaknya untuk orang banyak." []

Berita terkait