Jakarta, (Tagar 24/1/2019) - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengaku belum mengetahui rencana Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok pascabebas dari penjara. Dia mengaku komunikasi terakhir dengan BTP, 11 hari yang lalu.
"Saya tidak tahu, dia mau kemana setelah dia keluar. Mungkin dia pulang ke rumah di Jakarta atau mungkin di mana saya tidak tahu. Sampai hari ini belum," bebernya usai menghadiri HUT ke-72 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).
Baca juga: Ganjar Harap Ahok Gabung Gerbong Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019
Meski ia tak berencana menjemput BTP langsung ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, besok ada kemungkinan ia akan bertemu BTP malam ini. Namun, terlepas dari itu, ia ingin memberikan apresiasi bahwa BTP telah menjalankan hukuman dengan baik.
"Kita mengapresiasi beliau lah. Beliau sudah menjalankan hukuman dua tahun itu bukan hal yang gampang ya. Besok dia keluar kita berdoa supaya dia sehat bisa kembali," jelasnya.
Belum ada obrolan politik
Pada pertemuan terakhir, menurutnya tidak ada obrolan spesifik terkait karirnya nanti. Kecuali sedikit obrolan bahwa dia akan terjun di dunia usaha.
"Konsultan saja, kalau ada yang mau panggil dia deh, budgeting deh," terangnya.
Pun, ia tak tahu menahu akankah BTP kembali meniti karir di dunia politik atau melabuhkan dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf di Pilpres nanti. "Saya tidak mengerti. Tanya Pak Ahok sendiri. Kita belum pernah nyinggung soal itu," tuturnya.
Ketua DPP PDI-Perjuangan ini hanya mengingat pembicaraan yang kesannya candaan dengan BTP, yakni rencana pernikahan yang akan dilakukan pasca bebas dari hukumannya.
"Saya dengan Ahok kan dekat sekali. Bercanda- bercanda dia saja "Gimana lu? Ada jamu apa itu?" "Bentar lagi gue mau kawin," omongan-omongan itu. Masalah dia mau married ya tahun ini mau married. Kalau dia bercanda ya, 15 Februari kan Valentine," terangnya.
Baca juga: Soal Ahok Nikah dengan Bripda Puput, Polisi: Gak Boleh Beda Agama
Satu hal lagi yang ia ingat adalah keinginan BTP untuk tidak disambut secara spesial oleh pendukungnya ketika ia bebas. Pasalnya BTP ingin menikmati kebebasan setelah mendekam dalam waktu dua tahun di penjara.
"Sudah tahun dia di dalam penjara bukan hal yang gampang, satu harinya berat, maka dia bilang nanti saya keluar tanpa ada jemputan spesial," pungkasnya.
