Ahli ke Anies Soal PSBB: Kalau Rakyat Melawan, Mau Apa

Ahli kebijakan publik menanggapi kebijakan PSBB yang diambil Anies Baswedan. Menurutnya masyarakat sudah tak peduli terhadap kebijakan soal C-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) didampingi Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria (ketiga kanan) berfoto dengan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) usai memimpin upacara peringatan HUT ke-493 Kota Jakarta di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 22 Juni 2020. Upacara HUT Kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni itu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta - Ahli kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menanggapi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, masyarakat kini sudah tidak peduli terhadap kebijakan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.

"Sekarang kalau mau PSBB total, kalau masyarakatnya nurut, kalau masyarakatnya melawan, mau apa?," ujar Trubus saat dihubungi Tagar, Sabtu, 12 September 2020.

Cuman habis-habisin anggaran saja, biar anggarannya digelontorkan ke sana, ke mari. Sampai hari ini juga belum diaudit itu anggarannya ke mana

Dia juga menanggapi pelibatan TNI-Polri dalam penerapan PSBB di ibu kota nantinya. Ia berpandangan, hal itu tidak terlalu berpengaruh besar terhadap ketaatan masyarakat melaksanakan PSBB.

"Kalau masyarakatnya lapar? Ini soalnya urusan lapar, urusan keperluan dasar. orang akan gelap mata nanti," ucapnya.

Trubus mengatakan, pemerintah tidak memiliki solusi terkait cara masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi selama pelaksanaan PSBB berlangsung. Dia beranggapan bahwa kebijakan tersebut hanya pencitraan semata.

"Buktinya kan PSBB diperpanjang terus, tapi enggak ada perubahan apa-apa. Cuman habis-habisin anggaran saja, biar anggarannya digelontorkan ke sana, ke mari. Sampai hari ini juga belum diaudit itu anggarannya ke mana," kata dia.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta secara resmi memberlakukan PSBB total mulai Senin, 14 September 2020. Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat ini ibu kota dalam kondisi darurat Covid-19 dan pihaknya harus mengerem darurat PSBB transisi.

"Dalam rapat Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19 di Jakarta tadi sore, disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat. Artinya, kita terpaksa menerapkan kembali PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB transisi. Jadi prinsipnya mulai Senin, 14 September 2020, kita akan berlakukan kembali PSBB," tutur Anies Baswedan dalam konferensi virtual, Rabu malam, 9 September 2020. []

Berita terkait
PSBB DKI, Perekat Nusa: Anies Tak Tahu Kesusahan Rakyat
Theo Cosner Tambunan menyayangkan langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kembali memberlakukan PSBB total di ibu kota.
Ibu Kota PSBB Total, DPR: Rakyat Butuh Satu Komando
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher menilai ada ketidaksinkronan antara kebijakan pusat dan daerah menyoal pada kebijakan PSBB.
PSBB Total Berdampak pada Sistem Kerja Jokowi
Pihak Istana menyatakan keputusan Pemprov DKI Jakarta yang kembali menerapkan PSBB mulai 14 September 2020 akan berdampak pada sistem kerja Jokowi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.