Ahli Jual Smart City, Bobby Beli dengan Program-programnya

Bobby Nasution mengungkapkan seyogianya Medan bisa menjadi kota yang maju, inovatif untuk menuju kota smart city.
Bobby Nasution mengikuti webinar bertajuk Membangun Kota Medan yang Maju dan Inovatif. (Foto: Tagar/Andi Nasution)

Medan - Pemerhati Perkotaan, Ahmad Delyanur mengungkapkan mengikuti pertemuan webinar bertajuk Membangun Kota Medan yang Maju dan Inovatif, seperti mendengarkan jual beli.

"Ahli-ahli yang menjadi narasumber (Faisal Nadjar dan Muhammad Syafri Lubis) menjual smart city, dan Bang Bobby membeli dengan program-program yang sudah disiapkannya. Kayak (seperti) gayung bersambut," ucapnya berbicara dalam webinar yang diikuti sekitar 210 peserta, Senin, 9 November 2020.

Menurutnya, tujuan smart city membuat semuanya lebih baik. Dari segi keuangan pelayanan, keamanan hingga kecepatan lebih baik. Kalau Medan bisa dibuat jadi smart city, terangnya, tentu akan lebih menghemat anggaran pemerintah daerah.

Sebelumnya, Bobby Nasution mengungkapkan seyogianya Medan bisa menjadi kota yang maju, inovatif untuk menuju kota smart city, yang melek akan digitalisasi dan mengarah pada 4.0.

Karena Medan adalah kota terbesar ke tiga Indonesia, infrastrukturnya harus siap menjadikan untuk Indonesia sebagai negara 4.0.

Dalam webinar yang diprakarsai 3S institut ini, Bobby mengungkapkan tujuh permasalahan yang menjadi hambatan perkembangan Kota Medan menuju smart city, yaitu rendahnya tingkat kepercayaan terhadap Pemerintah Kota Medan, terbukti dari rendahnya pemilih di Kota Medan.

Dan kota yang menyediakan creative hub ini bisa menjadi kota pemenang

Lemahnya pendataan, memperlihatkan Pemko Medan belum bisa memberikan data akurat dan aktual pada warga.

"Bisa dilihat saat pandemi Covid-19, banyak warga tidak mampu yang belum mendapatkan bantuan," terangnya.

Kemudian permasalahan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, UMKM juga start up, dan layanan publik.

"Harusnya untuk menjadi kota metropolitan menuju smart city, untuk digitalisasi 4.0, permasalahan-permasalahan fundamental ini bisa diselesaikan," katanya.

Untuk menjadi smart city, imbuh Bobby, sumber daya manusia harus menjadi digital talent. 

Ini penting agar apa saja infrastruktur yang dibangun bisa menyelesaikan masalah, bukan menjadi suatu masalah.

"Peran anak muda membangun creative hub penting. Bagaimana anak muda mewujudkan prestasi diri, harus ada tempat yang tepat harus disediakan, sehingga mereka bisa mengekspresikan diri. Dan kota yang menyediakan creative hub ini bisa menjadi kota pemenang," tukasnya. []

Berita terkait
Solusi Bobby Nasution soal Banjir dan Sampah di Medan
Masalah banjir dan sampah, menjadi salah satu tugas berat yang ingin dituntaskan Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution jika terpilih.
Perhatian Bobby Nasution untuk Bandrek, Rempah, dan Herbal
Calon Walikota Medan Nomor urut 2, Bobby Nasution memiliki perhatian serius untuk memajukan usaha UMKM bandrek, rempa-rempah dan produk herbal.
Besan Jokowi Ajak Tetangga Dukung Bobby Nasution
Besan Presiden Jokowi datang mengunjungi tetangganya untuk meminta dukungan dan doa Bobby Nasution yang mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.