Ahli Dituntut Segera Temukan Vaksin dengan Iptek

Para ahli dituntut untuk bisa segera menemukan vaksin. Caranya yaitu dengan mengandalkan kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono. (Foto: Tagar/Dok Kemenko PMK)

Jakarta – Para ahli dituntut untuk bisa segera menemukan vaksin. Caranya yaitu dengan mengandalkan kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono, saat mewakili Menko PMK memberikan kuliah umum pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus dan Pembinaan Ideologi bagi Mahasiswa Baru (PKK PIMB) Universitas Muhammadiyah Jember Tahun Ajaran 2020/2021 melalui daring, Sabtu, 5 September 2020.

Dia menjelaskan, visi misi Presiden Jokowi 2020-2024, salah satunya ialah pemerintah ingin meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Agus Sartono mengatakan bahwa penguasaan iptek sangat penting.

Terlebih di era pandemi saat ini, para ahli dituntut untuk bisa segera menemukan vaksin. Caranya yaitu dengan mengandalkan kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi.

Pentingnya menguasai iptek, lanjutnta, juga sejalan dengan ajaran agama, dalam hal ini Islam, tentang bagaimana manusia harus belajar memaknai seluruh alam semesta. Pada dasarnya tidak ada dikotomi antara ajaran agama dengan iptek.

Sehingga menurut Agus, kehidupan manusia beragama tidak lepas dari penguasaan iptek. Dalam siklus pembangunan manusia Indonesia yang dimulai dari masa prenatal, calon ibu hamil juga wajib menguasai iptek agar tidak melahirkan generasi stunting.

"Begitu pun dalam pendidikan. Mahasiswa harus menyiapkan diri untuk masa depan pendidikan 2030, di mana lingkungan kita sangat dinamis, mudah berubah, dan penuh ketidakpastian serta kompleksitas," ujarnya, seperti dilansir laman resmi Kemenko PMK.

Agus meminta agar mahasiswa tidak hanya belajar secara linier atau menguasai satu bidang saja. Akan tetapi, harus banyak membaca untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pada berbagai bidang.

Sebagaimana diketahui, tujuan pendidikan di era yang sangat kompleks diantaranya ialah agar mempunyai kompetensi, menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan nilai-nilai (values).

"Cobalah belajar bidang-bidang yang lain. Kuasai juga skill terutama interpersonal skill, human relationship skill, communication skill, team work, serta yang tak kalah penting adalah attitude dan values. Saya ingin menekankan di aspek ini. Kejujuran dan integritas, barangkali inilah yang akan menyelamatkan kita dari berbagai kesulitan di masa depan," ucap Agus. []

Berita terkait
Menko PMK Pastikan Huntap di NTB Kelar Dalam 2 Bulan
Sekitar 68 ribu dari 74.774 rumah rusak akibat gempa bumi di NTB sudah selesai dibangun. Sisanya dipastikan kelar dalam dua bulan.
Pihak Paling Fatal Terancam Covid Menurut Muhadjir
Di antara kelompok rentan Covid-19, dokter dan tenaga medis memiliki ancaman paling fatal. Karenanya, pemerintah terus memberi dukungan.
Menko PMK Muhadjir Ungkap Alasan Pemulangan WNI
Menteri Koordinator Bidang Pendidikan, Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengungkap alasan pemulangan WNI dari luar negeri.