Untuk Indonesia

Agar Umat Muslim Indonesia Tidak Tertipu Lagi

Menkominfo melakukan pengembangan startup aplikasi umrah digital yang digarap pemerintah Indonesia bersama Arab Saudi.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Sekretariat Nasional Jokowi (Seknas Jokowi) Dedy Mawardi. (Foto: Dok pribadi)

Oleh: Dedy Mawardi*

Ingat kasus penipuan perjalanan umroh PT First Travel dan PT Abu Travel yang merugikan ribuan jemaah umroh dengan nilai kerugian ratusan miliar rupiah? Belum lagi penipuan yang dilakukan oleh travel umroh kelas teri yang jumlahnya tidak sedikit.

Umat muslim memeras keringat mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk biaya pergi umroh melalui travel perjalanan konvensional berujung pada penipuan biro perjalanan umroh yang dikelola oleh sesama muslim.

Fakta pergi haji atau umroh dengan travel biro perjalanan konvensional sangat rentan ditipu, dan bagi jemaah muslim sendiri tidak ada pilihan lain selain menggunakan travel biro konvensional itu.

Rencana Menteri Komunikasi dan Informartika (Menkominfo) Rudiantara melakukan pengembangan startup aplikasi umrah digital merupakan jawaban jitu agar umat muslim Indonesia yang akan pergi menunaikan ibadah haji umroh punya pilihan lain untuk berangkat ke Makkah dan tidak tertipu lagi oleh travel biro konvensional seperti First Travel dan Abu Travel itu.

Rencana Menkominfo Rudiantara itu sudah digodok dengan matang, pemerintah menggadeng dua raksasa e-commerce nasional, yakni Tokopedia dan Traveloka. Rencana itu juga digarap bersama pemerintah Arab Saudi sebagai pemilik otoritas dua tempat suci umat muslim, yakni Makkah dan Madinah.

Saya tidak melihat rencana Menkominfo itu berniat untuk mematikan usaha travel perjalanan umroh konvensional yang jumlahnya ratusan, atau bahkan ribuan. Saya juga tidak melihat pemerintah abai akan peraturan tentang umroh yang ada. Apalagi dikait-kaitkan dengan agama tertentu.

Rencana pemerintah itu semata untuk mempermudah dan memberi pilihan alternatif yang cepat, nyaman bagi umat muslim yang akan menunaikan ibadah umroh tanpa harus tertipu. Dalam perspektif bisnis selain memberi perlindungan dan fasilitas kepada pengusaha biro perjalanan konvensional, pemerintah juga perlu memberikan kesempatan kepada anak bangsa lain untuk berbisnis di bidang yang sama tapi dengan cara yang berbeda.

Jadi, rencana pemerintah melalui Menkominfo itu tidak perlu dinilai berlebihan apalagi dengan ujaran negatif yang tendensius. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan fasilitas yang terbaik bagi umat muslim yang akan menjalankan ibadah haji maupun umroh ke depan.

*Penulis adalah Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Sekretariat Nasional Jokowi (Seknas Jokowi).

Berita terkait
0
Lionel Messi Bawa Bisnis Bagus untuk PSG
Presiden PSG, Nasser al Khelaifi, mengkonfirmasi kepada MARCA bahwa Leo telah menguntungkan di musim pertamanya di PSG