Yogyakarta - Perayaan Iduladha yang diakhiri dengan memotong hewan kurban. Ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan panitia pemotongan hewan kurban saat penyembelihan. Apa itu?
Menurut Ir Nanang Danar Dono, pengurus Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, DIY, Direktur Halal Centre-Fakultas Peternakan UGM mengatakan, sebelum dikurbankan, hewan harus diperlakukan dengan baik, hewan tidak boleh dianiaya dan tidak boleh dibuat stres. Itu prinsip.
"Kalau dianiaya dia akan tertekan secara psikologis, juga itu akan berefek kepada kualitas daging," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat, 31 Juli 2020.
Tak lupa, penyembelih juga harus memperhatikan rukun-rukun utama penyembelihan. Seperti penyembelih wajib menggunakan pisau yang tajam. "Agar tidak menyakiti hewan, harus seperti itu. Dan itu juga perintah dari rosul bahwa harus menajamkan pisau yang dipakau untuk menyembelih," ucapnya.
Baca Juga:
- Sapi Sumbangan Jokowi Sempat Mengamuk di Kulon Progo
- Prediksi Permintaan Kurban Meleset di Kulon Progo
Penyembelih wajib membaca basmalah sebelum memotong. Menurutnya, dalam surat Al-anam ayat 121 berbunyi Allah melarang memakan daging binatang yang tidak menyebut nama allah ketika disembelih. Maka membaca basmalah adalah kewajibab bagi setiap muslim yang menyembelih hewan.
Penyembelihan harus memutus tiga saluran. Saluran kanan, nafas, dan pembuluh darah. Pembuluh darah sendiri ada dua. "Tiga saluran ini yang harus penyembelih putus. Bukan empat. Karena pembulih darah sejatinya ada dua jika ditotalkan ada tiga," ungkapnya.
Kalau dianiaya dia akan tertekan secara psikologis, juga itu akan berefek kepada kualitas daging.
Sebelum menyembelih, biarkan hewan tersebut tenang. Hewan tidak boleh di potong kakinya, potong ekornya, maupun bagian lainnya sampai hewan tersebut mati.
"Kalau belum mati dipotong kakinya, malah akan menyiksa hewan. Bisa jadi hewan mati bukan karena disembelih tapi karena kesakitan yang luar biasa. Dagingnya bisa haram," tegasnya.
Rosul mengatakan, bahwa dalam sebuah hadis setiap bagian dari tubuh binatang yang terpotong ketika hewannya masih hidup maka ia adalah bangkai.
Menurutnya, kasus memotong bagian tubuh hewan masih ada yang melakukan ditemukan saat memotong hewan. "Itu kesalahan fatal. Bisa menyebabkan hubungan jantung dan otak langsung putus. Kalau putus jantung kehilangan kontak dengan otak akibatnya jantung terkunci tidak bisa memompa darah. Darah tersebut tidak bisa ketarik keluar akhirnya hewan itu mati," jelasnya.
Akibatnya dari darah berhenti, ketika berhenti akan banyak penumpukan bakteri pada daging. Efeknya adalah pertumbuhan bakteri membusuk akan sangat luar biasa tidak terkendali. Nanung menyebut daging akan cepat busuk. []