Afrika Hanya Terima 75% Vaksin Covid-19 dari yang Diharapkan

Afrika dijadwalkan hanya akan menerima 75% vaksin Covid-19 dari yang diharapkan hingga akhir tahun ini
Dr Matshidiso Moeti, Direktur Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) untuk wilayah Afrika, dalam pernyataannya pada 24 Juni 2021, meminta kepada negara-negara kaya untuk mendonasikan vaksin Covid-19 ke wilayahnya (Foto: voaindonesia.com/WHO)

Jakarta – Afrika dijadwalkan hanya akan menerima 75% vaksin Covid-19 hingga akhir tahun ini, kata direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika Matshidiso Rebecca Moeti dalam keterangan yang disampaikannya pada hari Kamis, 9 September 2021.

Hingga saat ini, hanya sekitar tiga persen dari total populasi di Benua Afrika yang telah mendapatkan vaksinasi secara penuh. Negara negara di benua tersebut sampai saat ini masih berjuang dengan persediaan vaksin yang terbatas. Kondisi ini tampak miris mengingat beberapa negara kaya memulai program suntikan booster (penguat),

Gerakan Inisiatif berbagi vaksin untuk seluruh dunia atau COVAX mengumumkan pada hari Rabu, 8 September 2021, bahwa mereka memperkirakan akan menerima sekitar 1,4 miliar dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun, turun dari proyeksi sebelumnya pada bulan Juni yang menyebutkan bahwa mereka akan menerima sebanyak 1,9 miliar dosis.

vaksinasi di sweto afselSeorang pasien menerima vaksin Johnson & Johnson di pusat vaksinasi pop-up, di pangkalan taksi Bare di Soweto, Afrika Selatan, 20 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Moeti, yang merupakan perempuan pertama yang menjabat posisi pada wilayah tersebut, mengatakan dalam jumpa pers Kamis, 9 September 2021, bahwa Amerika Serikat telah membuang dosis vaksin tiga kali lebih banyak dari yang telah dikirimkan oleh COVAX ke negara-negara Afrika sejak Maret 2021.

COVAX mengirimkan lebih dari 5 juta dosis ke Afrika dalam seminggu terakhir, tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa sampai 1 September, apotek-apotek AS telah membuang lebih dari 15 juta dosis vaksin sejak Maret 2021.

Amerika Serikat dan negara-negara kaya lainnya berada di bawah tekanan yang semakin kuat agar menyumbangkan surplus vaksin Covid-19 ke negara-negara yang lebih miskin sementara pandemi itu mendatangkan malapetaka di seluruh dunia dengan munculnya varian baru yang lebih menular.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom GhebreyesusDirektur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, pada hari Rabu, 8 September 2021, mengimbau negara-negara kaya agar menangguhkan suntikan penguat (booster) vaksin Covid-19 selama sisa tahun ini untuk memastikan bahwa negara-negara miskin memperoleh lebih banyak akses terhadap vaksin. Tedros sebelumnya meminta negara-negara kaya agar tidak memberikan booster hingga September 2021 (lt/pp/rs)/voaindonesia.com. []

Kirim Vaksin Covid-19 ke Daerah Terpencil di Afrika

400 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Dipasok ke Uni Afrika

Negara Kaya Diminta Sumbang Vaksin untuk Nakes Afrika

53% Vaksin Virus Corona Dunia Sudah Dibeli Negara Kaya

Berita terkait
Layanan Lantatur di Masjid Vaksinasi Covid-19 di Afrika Selatan
Setelah perjuangan panjang memperoleh dosis vaksin Covid-19 Afrika Selatan telah secara stabil melakukan vaksinasi kepada masyarakat
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu