Adik Prabowo: Kalau Mau Korupsi itu di Bidang Pertahanan

Kata Adik Prabowo Subianto soal perusahan ekspor benih lobster.
Cuitan yang diunggah oleh akun @rahayusaraswati yang merupakan akun resmi dari Calon Wakil Wali Kota Tangerang. (Tagar/Twitter)

Jakarta - Sebelum penangkapan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait izin ekspor benih lobster, beberapa bulan sebelumnya adik Prabowo Subianto yang juga politikus Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo sempat curhat soal bisnis keluarganya.

Bisnis keluarganya di bidang kelautan sudah lama jauh sebelum Gerindra dapat jatah kursi Menteri Kelautan dan Perikanan. Hal ini belakangan jadi perhatian Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang merupakan putri Hasyim yang kembali mengingatkan publik mengenai tuduhan korupsi benur lobster kepada dirinya dan keluarganya.

Keluarga saya sudah bergerak di bidang kelautan 34 tahun, tahun 1986. Ekspor pertama kami mutiara tahun 1989, 31 tahun lalu. Kami berurusan dengan Kementerian Kelautan Perikanan sudah berapa dasawarsa,

Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini buka-bukaan soal budidaya dengan mengunggah konten di Instagram, Facebook dan Twitter pribadinya, @rahayusaraswati. Ia mengajak follower-nya untuk menyaksikan kembali channel YouTube Let's Talk With Sara. Video ini diunggah pada Juli 2020.

Dalam video tersebut, Hashim Djojohadikusumo buka-bukaan soal bisnisnya yang sudah lama berkecimpung di dunia lobster. Saat ini, jumlah pekerjanya sudah mencapai ratusan orang.

"Keluarga saya sudah bergerak di bidang kelautan 34 tahun, tahun 1986. Ekspor pertama kami mutiara tahun 1989, 31 tahun lalu. Kami berurusan dengan Kementerian Kelautan Perikanan sudah berapa dasawarsa," kata Hashim dalam video tersebut, dikutip Sabtu 27 November 2020.

Ia menyebut perusahaannya yakni PT Bima Sakti Mutiara tidak memiliki konflik kepentingan dengan ekspor benih lobster.Sebelumnya, perusahaan itu disebut-sebut memperoleh jatah ekspor benih lobster dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sempat dipimpin Edhy Prabowo yang juga dari Partai Gerindra.

"Keluarga kami tidak begitu, kami suka uang, kami suka fulus tetapi caranya tidak seperti ini. Saya, kakak saya tidak mau merusak nama keluarga kami," ucapnya.

Ia mengatakan kalau dirinya dan Prabowo ingin korupsi maka mereka berdua akan korupsi di bidang pertahanan bukan berada di sektor lobster atau benur. 

Ia juga mengatakan bahwa setelah kakaknya dilantik, mereka berdua sempat didatangi beberapa rekanan yang mengajukan kerjasama dengan Kemenhan, dan Hasyim sempat bergurau bahwa kalau pengajuan disetujui apakah kakaknya boleh meminta bagian atau jatah 5%.

"Waktu itu saya guyon dengan salah satu rekanan, kalau Kakak saya minta 5% bersedia enggak? Oh bersedia Pak. Itu 5%. Tapi kami bukan seperti itu," katanya. []

Baca juga:

Berita terkait
Fahri Hamzah Meradang Ekspor Benih Lobster Disetop Luhut
Fahri Hamzah menyebut kebijakan negara seharusnya menimbang kelompok yang paling rentan dan rawan.
Terjadi Monopoli, Luhut Hentikan Ekspor Benih Lobster
Luhut Binsar Pandjaitan menghentikan sementara penerbitan Surat Penetapan Waktu Pengeluaran (SPWP) ekspor benih bening lobster.
Tidak Terkait Korupsi Lobster, Rahayu Saraswati Kuat Hadapi
Diterpa fitnah terkait korupsi benih lobster, Rahayu Saraswati jadi pribadi yang lebih kuat.