Adian Napitupulu: Kalah Pemilu Itu People Ngambek

Kalah pemilu kemudian menggerakkan orang itu namanya bukan poeple power, tapi people ngambek, kata Adian Napitupulu.
Aktivis 98 Adian Napitupulu menyampaikan pandangannya saat diskusi bertajuk "Setelah Menang Mau Apa?" pada syukuran kemenangan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin berdasarkan hitung cepat Pemilu 2019 di Jakarta, Minggu (21/4/2019). Aktivs 98 berharap kepada Joko Widodo di masa pemerintahannya mendatang dapat menyelesaikan permasalahan kasus-kasus pelanggaran HAM. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta - Aktivis dari Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Adian Napitupulu mengatakan kalah pemilu kemudian menggerakkan orang itu bukan people power, tapi people ngambek.

"People power bergerak bukan karena kalah Pemilu. People power karena ada kejahatan kepada rakyat. Kalau habis pemilu menggerakkan orang, itu namanya people ngambek," ucap Adian di Graha Pena, Jakarta Selatan, Minggu 21 April 2019 dilansir Antara.

Aktivis 98 mengingatkan agar kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi menunggu keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang hasil Pilpres 2019.

Adian menilai dari hasil hitung cepat dan rekapitulasi suara KPU, kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah terlihat.

Adian menyebutkan, hasil quick count  12 lembaga survei, sudah cukup membuktikan Jokowi menang, tapi ingat tetap harus dikawal komitmen keduanya untuk rakyat. 

Oleh karena itu, lanjutnya, kemenangan Jokowi di Pemilu 2019 merupakan kemenangan rakyat dan demokrasi.

"Kemenangan Jokowi adalah kemenangan Indonesia. Kemenangan Jokowi adalah kemenangan bagi demokrasi. Namun, kita tetap harus menunggu keputusan KPU soal hasil pilpres ini," ujar politikus PDI Perjuangan ini.

People power bergerak bukan karena kalah Pemilu. People power karena ada kejahatan kepada rakyat. Kalau habis pemilu menggerakkan orang, itu namanya people ngambek. 

Dalam kesempatan ini, Adian juga mengatakan bahwa saat ini tidak ada alasan cukup kuat untuk mengerahkan kekuatan massa atau people power, lantaran people power dilakukan untuk melawan pemerintah yang semena-mena dan menindas rakyat.

Dirinya mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang kalah pada Pemilu untuk tidak terus mengembuskan isu dan mencoba-coba menggerakkan rakyat melalui kegiatan inkonstitusional people power.

"Hentikan ancaman-ancaman people power itu. Angkatan 98 jangan dipaksa kembali berhadap-hadapan. Kalau memang Prabowo kalah lagi, kan memang sudah biasa. Sesuatu yang berulangkali, seharusnya sudah biasa buat dia. Prabowo hentikan marahnya, kasih Jokowi kesempatan membangun bangsa ini," ucapnya.

Aktivis 98 lain, Faisal Assegaf mengatakan, besar harapannya Jokowi ke depan dapat membuka lebar sejumlah kasus terutama korupsi dan berjalan atas dasar kerakyatan.

"Jokowi harus tetap berjalan sesuai spirit kerakyatan dan segera menegakkan hukum, adili sejumlah kasus korupsi, mafia migas. Serta jangan biarkan ada radikalisme tumbuh di Indonesia," tuturnya.

Para Aktivitas 98 menginginkan, agar kabinet di pemerintahan ke depan dapat ditempati oleh orang-orang yang bersih, dan tak memiliki dosa di masa lalu.

Dalam kesempatan ini digelar pemotongan tumpeng dan doa bersama yang diikuti puluhan pendukung #01 Jokowi-Ma'ruf, yang mengenakan busana putih-putih. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Penentuan Tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H
Sidang isbat penentuan tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H akan digelar oleh Kementrian Agama (Kemenag) pada Rabu, 29 Juni 2022.