Ada Lobi-lobi Petinggi Buka Moda Transportasi?

Trubus mengatakan, kebijakan itu dikeluarkan karena adanya masukan, serta tekanan dari orang-orang tertentu.
Industri transportasi di Amerika Serikat, termasuk maskapai penerbangan hampir runtuh akibat imbas pandemi Covid-19. (Foto: Getty Images|BBC News).

Pematangsiantar - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah, menduga sebelum adanya kebijakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk membuka kembali moda transportasi, telah ada lobi-lobi dari para petinggi-petinggi pemilik trasnportasi tersebut.

Trubus mengatakan, kebijakan itu dikeluarkan karena adanya masukan, serta tekanan dari orang-orang tertentu. "Mesti ada, bukan enggak. Enggak ada suatu kebijakan dikeluarkan tanpa adanya masukan. Tentu ini dengan adanya moda penerbangan pesawat, tentu ada tekanan juga. Dari pebisnis-pebisnis, dari pihak-pihak tertentu," katanya kepada Tagar, Sabtu, 9 Mei 2020.

Dengan demikian, Pemerintah tidak konsisten untuk memutus penyebaran Covid-19 dikalangan masyarakat luas. Pasalnya, ada perbedaan antara dengan transportasi darat dan dengan penerbangan. 

Hal itu diyakini menunjukkan tidak adanya keadilan bagi masyarakat di Tanah Air. Dia mengatakan, dalam hal ini masyarakat akan merasa dikorbankan demi alasan ekonomi. "Itulah kemudian bukti setidak-tidaknya bisa menduga berarti ini tidak konsisten kalau memang penerbangan saja diperbolehkan, sementara perjalanan dari darat tidak bisa. Jadi ada ketidakadilan. Naik mobil saja disuruh putar balik, setidaknya masyarakat menaruh kecurigaan dengan rasa tidak berkeadilan. tentu ada pertimbangan lainnya, tetapi masyarakat merasa dikorbankan," kata dia.

Menyelamatkan perekonomian dengan menggadaikan keselamatan rakyat, kata dia, menjadi suatu ketidakjelasan bagi pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19. "Menurut saya memang pertimbangan pemerintah lebih ke persoalan ekonomi. Tetapi ini menjadi kontroversi dengan cita-cita kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, begitu segala sesuatunya diperbolehkan," ujarnya.

Trubus mengaku, persoalan ini akan membuat para Kepala Daerah maupun masyarakat daerah semakin kebingungan. Pasalnya, pemimpin di daerah sudah melarang masyarakatnya untuk melakukan aktivitas mudik atau pulang kampung.

Selama ini masyarakat atau pemerintah di daerah juga sudah berkorban banyak memutus gelombang mata rantai Covid-19, terutama melarang warganya untuk mudik ke kampung halamannya. Tapi, sekarang dengan itu dibolehkan otomatis pemerintah daerah bingung juga. "Mudik itu dua hal, ada soal tradisi yang kedua adalah soal ekonomi. Nah, rupanya pemerintah lebih menekankan faktor ekonomi," ucap Trubus. []

Berita terkait
Transportasi Dibuka, DPR: Tak Fokus Selamatkan Manusia
Anggota Komisi V DPR menilai pemerintah tidak fokus menyelamatkan manusia menyusul moda transportasi kembali dibuka besok.
Menhub Izinkan Semua Transportasi Umum Beroperasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memutuskan untuk membuka kembali operasional seluruh moda transportasi umum.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.