Ada Empat Terdakwa dalam Kasus Korupsi di Parlemen Eropa

Bersama dengan tiga terdakwa lainnya, Kaili ditahan pada hari Minggu, 11 Desember 2022, di Belgia
Eva Kaili, anggota Parlemen Eropa (MEP) asal Yunani, yang resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam skandal korupsi di Parlemen Eropa. (Foto: dw.com/id - Eric Vidal/AFP)

TAGAR.id, Jakarta - Eva Kaili, seorang Anggota Parlemen Eropa (MEP), yang ditangkap pada Jumat, 9 Desember 2022, adalah satu dari empat tersangka yang diduga terlibat dalam kasus korupsi dan pencucian uang yang diduga melibatkan Qatar.

Kaili, anggota Parlemen Eropa asal Yunani, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam skandal korupsi di Parlemen Eropa yang diduga melibatkan tuan rumah Piala Dunia, Qatar, seperti dilaporkan beberapa media.

Bersama dengan tiga terdakwa lainnya, Kaili ditahan pada hari Minggu, 11 Desember 2022, di Belgia.

"Empat orang telah ditangkap oleh hakim investigasi Brussel yang memimpin penyelidikan,” kata staf di kantor kejaksaan federal Belgia dalam sebuah pernyataan.

"Mereka didakwa atas perannya dalam organisasi kriminal, pencucian uang, dan korupsi. Dua orang lainnya telah dibebaskan oleh hakim investigasi,” tambah pernyataan itu.

Pernyataan dari kejaksaan federal Belgia sebenarnya tidak mengungkap identitas empat terdakwa. Tetapi, Kantor Berita AFP dan surat kabar Belgia dengan mengutip sumber dari pengadilan mengatakan bahwa Kaili termasuk di antara mereka yang didakwa.

Selain Kaili, media Belgia menyebut penasihat parlemen Kaili, Francesco Giorgi, dan eks MEP asal Italia, Pier Antonio Panzeri, termasuk di antara mereka yang didakwa. Seorang pelobi asal Brussel, yang juga ditetapkan sebagai terdakwa dan ditahan, tidak disebutkan namanya oleh media Belgia.

Sementara dua orang lain yang dibebaskan, menurut media Belgia adalah ayah Kaili, dan Luca Visentini yang menjabat sekretaris jenderal Konfederasi Serikat Buruh Internasional.

gedung parlemen eropa
Gedung Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis (Foto: europarl.europa.eu/© Uni Eropa 2018 – EP)

Rumah MEP lain digeledah

Selain rumah Kaili, penyidik juga menggeledah rumah satu MEP lain sehubungan dengan skandal itu pada Sabtu, 10 Desember 2022, malam, kata kantor kejaksaan.

Surat kabar Le Soir yang berbasis di Brussel menyebut anggota parlemen yang rumahnya digeledah itu adalah Marc Tarabella, MEP Sosial Demokrat asal Belgia.

Kaili sebelumnya ditangkap di Brussel pada Jumat, 9 Desember 2022, bersama dengan enam tersangka lainnya. Rumah anggota parlemen berusia 44 tahun itu digeledah setelah ayahnya diduga tertangkap tangan meninggalkan sebuah hotel dengan tas berisi uang senilai 600.000 euro (setara dengan Rp 9,9 miliar), demikian menurut laporan media Belgia.

Jabatan Kaili sebagai Wakil Presiden dicabut

Menyusul pengungkapan skandal tersebut, jabatan Kaili sebagai wakil presiden parlemen, yang duduk di Brussel dan di Strasbourg, dicabut. Meski begitu, ia masih tetap menjadi anggota parlemen. Kaili telah didesak oleh berbagai pihak untuk mengundurkan diri secara resmi.

Di sisi lain, partai Gerakan Sosialis Panhellenic (PASOK) yang menaungi Kaili telah mengumumkan pemecatan Kaili.

"Menyusul perkembangan terbaru dari penyelidikan otoritas Belgia terkait korupsi pejabat Eropa, MEP Eva Kaili dikeluarkan dari PASOK atas keputusan Presiden Nikos Androulakis,” kata partai politik itu dalam sebuah pernyataan.

Qatar di pusaran korupsi parlemen Eropa?

Kantor Kejaksaan Belgia mengatakan bahwa selama beberapa bulan, mereka telah mencurigai bahwa sebuah negara Teluk – yang diidentifikasi oleh media Belgia sebagai Qatar – telah membayar uang dalam jumlah besar dan menawarkan hadiah kepada orang-orang berpengaruh di Parlemen Eropa.

Kaili baru-baru ini diketahui telah membuat komentar positif tentang catatan hak tenaga kerja di Qatar. Pada 1 Desember lalu, ia dan Tarabella juga diketahui memberikan suara dukungan atas poses liberalisasi visa Uni Eropa (UE) untuk warga negara Qatar, dalam sebuah pertemuan komite parlemen yang ironisnya tidak dihadiri oleh keduanya.

Qatar selama ini telah menghadapi kritik keras atas catatan hak asasi manusianya menjelang Piala Dunia. Pasalnya, ribuan pekerja migran dilaporkan tewas saat membangun infrastruktur, termasuk stadion untuk turnamen tersebut.

Qatar bantah tuduhan pelanggaran

Melalui sebuah pernyataan pada hari Minggu, 11 Desember 2022, Qatar menyebut bahwa pihaknya "dengan tegas menolak setiap upaya yang mengaitkannya dengan tuduhan pelanggaran. Klaim keterlibatan pemerintah Qatar dalam laporan tersebut adalah tidak berdasar dan merupakan misinformasi mutlak.”

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa Qatar "bekerja melalui hubungan institusi ke institusi dan beroperasi dengan kepatuhan penuh terhadap hukum dan peraturan internasional.” [gtp/hp (AFP, EFE, dpa)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina