Ada Dayok Nabinatur di Belanda

Digelar budaya tari, makanan, pakaian, adat istiadat suku Simalungun di Belanda. Ada dayo nabinatur di sana.
dr Sarmedi Purba mengenakan pakaian adat Simalungun dengan latar belakang lokasi kegiatan Gedung De SCHUTZE Home de Schutse, Merodelaan 11422 GB Uithoorn, Belanda. (Foto: Facebook Sarmedi Purba)

Belanda - Diinisiasi perantau asal Simalungun, digelar kegiatan budaya berupa tari, makanan, pakaian, dan adat istiadat suku Simalungun di Belanda pada 17 Mei 2019.

Sebanyak 100 orang pengunjung hadir, sebagian dari Indonesia datang secara khusus menyaksikan kegiatan bertajuk 'Simalungun Day' tersebut.

Sarmedi Purba, warga Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara hadir di sana. Pria yang juga dokter itu menyebut, acara berlangsung atas inisiatif Caroline Kist Purba, warga Simalungun yang sudah sembilan tahun bermukim di Belanda.

Menurut Sarmedi, banyak anak perantau Simalungun ingin mengetahui adat istiadat leluhurnya.

"Baru-baru ini ada pesta kawin warga Simalungun di Belanda, tidak ada warga suku Simalungun yang tahu adat sebenarnya. Inilah yang memotivasi warga suku Simalungun belajar, bagaimana melamar, memberikan tanda jadi dan mahar perkawinan Simalungun," terang Sarmedi melalui pesan WhatsApp, Minggu 19 Mei 2019.

Pada kegiatan tersebut sengaja didatangkan ahli adat Simalungun seperti, Ned Riahman Purba dan Robinson Barus yang mendemonstrasikan "Dayok Nabinatur".

"Dayok Nabinatur adalah daging ayam yang disajikan dalam keteraturan. Anatomi ayam tidak dicampur aduk dalam piring seperti biasanya," terangnya.

Sarmedi menyebut, suku Simalungun memiliki falsafah hidup keteraturan. Ayam dipergunakan karena hewan ini adalah pelindung anak-anaknya, membangunkan manusia di pagi hari dengan berkokok tepat waktu.

Selain pengunjung yang datang jauh dari Indonesia, sambung Sarmedi, event ini juga mempertemukan sejumlah tokoh Simalungun dan orang Eropa yang pernah bertugas di Indonesia.

Ada Dr Abraham Go dan istri, Zr Antri van der Bom, yang pernah bekerja di Kecamatan Saribudolok, Kabupaten Simalungun. Mereka pernah mengabdi di rumah sakit milik GKPS pada 1975-2000.

Dia tambahkan, sejumlah tarian Simalungun dipertunjukkan di depan pengunjung berbagai suku Indonesia dan warga Belanda, seperti Tari Martinus, menenun, Tortor (Tari) Sombah. Musik Simalungun juga dipresentasikan oleh Dahlan Saragih asal Sondiraya, Kabupaten Simalungun.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.