Acungkan Jempol untuk Keberanian Ratna Sarumpaet, TKN: Jokowi Tunjukkan Etika Politik

Tidak menutup kemungkinan Ratna tengah berupaya untuk membantu pasangan Prabowo-Subianto kala itu.
Ace Hasan Syadzily menyanggah tuduhan Jokowi mengambil keuntungan politik, memuji kejujuran Ratna Sarumpaet. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 4/2/2019) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon nomor urut satu (01), Ace Hasan Syadzily menyanggah tuduhan bahwa Jokowi mengambil keuntungan politik, ketika memuji kejujuran Ratna Sarumpaet mengakui kebohongannya.

Justru, sebagai calon presiden, Jokowi telah mampu menunjukan etikanya dalam berpolitik.  

"Ini bukan soal mengambil keuntungan politik, ini kan soal etika di dalam berpolitik," jelas Ace kepada Tagar News di Komisi VIII, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (4/1).

Sebab, Jokowi mengetahui sebelumnya, Ratna Sarumpaet mengemban tugas sebagai Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. 

Dengan latar belakangnya, tidak menutup kemungkinan Ratna tengah berupaya untuk membantu pasangan Prabowo-Subianto kala itu.

"Padahal apa yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet mungkin bisa jadi, adalah upaya dia untuk membantu 02, tapi dengan cara bohong. Nah, saya kira kejujuran itu lah yang ingin disampaikan oleh Pak Jokowi," beber dia.

Namun, ketika ditetapkan menjadi tersangka penyebar berita bohong atau hoaks kubu Prabowo-Sandi tak melirik Ratna Sarumpaet sama sekali. Malah, mengklaim telah dirugikan atas kebohongan yang dibuat Ratna.

"Kita harus jujur mengatakan bahwa Ratna Sarumpaet selama ini dukung Pak Prabowo ya akui saja, tapi jangan kemudian dicampakan begitu saja," tandas Wakil Ketua Komisi VIII tersebut.

Jokowi Ambil Keuntungan Politik

Berbeda dengan Ace, Anggota Dewan Pengarah BPN Fadi Zon menilai pujian Jokowi atas kejujuran Ratna adalah upaya untuk mengambil keuntungan politik.

Lagi-lagi, menurutnya kubu Prabowo telah dirugikan atas kasus kebohongan wanita berusia 70-an itu.

"Ya itu kan mau mengambil keuntungan politik. Itu makin membuktikan bahwa kasus ini merugikan kami. Kan mau mengambil keuntungan politik, apalagi namanya itu," ucap Fadli kepada Tagar News di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (4/1).

Saat Ratna dikurung di Polda Metro Jaya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini pun memilih untuk tidak menjenguk Ratna. Padahal sebelum kebohongan terungkap, Fadli menjadi salah satu orang paling vokal dalam membela.

"Memang tidak ada niat sih. Kami nih kan keki, jengkel sekali, merasa dibohongi kok," tukasnya.

Jokowi memang kerap kali menyinggung kasus hoaks yang menimpa Ratna Sarumpaet seperti saat debat I Pilpres bulan lalu. Kali ini, kasus tersebut ia singgung ketika menerima dukungan dari Koalisi Alumni Diponegoro di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2).

"Ada lagi yang katanya dianiaya, mukanya babak belur, lalu konferensi pers, menuduh-nuduh kita. Untungnya, yang namanya Mbak Ratna Sarumpaet itu jujur," ujarnya.

Lalu, dengan lugas ia pun mengakui kejujuran dan keberanian Jokowi. 

"Saya kenal beliau lama. Beliau berani dan jujur sehingga ketika ramai, dia menyampaikan apa adanya. Saya acungi jempol ke Ratna," tukasnya. []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.