Banda Aceh - Angka kecelakaan lalu lintas di Provinsi Aceh mengalami peningkatan pada bulan November, dibandingkan Oktober 2019. Pada Oktober, jumlah kejadian 301 kasus, sementara pada November 2019 mengalami peningkatan mencapai 341 kasus.
"Bila kita bandingkan jumlah laka lalu lintas bulan Oktober 301 kasus, November 341 kasus jadi ada kenaikan 13 persen," kata Direktur Lalu Lintas Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Dicky Sondani saat ditemui wartawan di Pasar Atjeh, Banda Aceh, Aceh, Selasa 3 Desember 2019.
Disebutkan Dicky, wilayah-wilayah yang rawan kecelakaan lalu lintas adalah Kota Banda Aceh, Kabupaten Bireuen, Pidie, Aceh Timur dan Aceh Besar. Penyebutan itu berdasarkan urutan daerah dari jumlah terbanyak kejadian.
"Kejadian kecelakaan yang sering terjadi menurut waktu adalah antara jam 12.00 sampai 18.00 WIB dalam bulan Oktober 96 kasus dan November 134 kasus, jadi ada kenaikan 40 persen," ujar Dicky.
Adapun jenis kecelakaan, kata Dicky, terdiri dari kecelakaan tunggal, depan dengan samping, depan dengan depan dan depan dengan belakang. Sementara lokasi kejadian didominasi di kawasan pemukiman, pusat perbelanjaan dan kawasan pertokoan.
"Faktor penyebab yaitu tidak tertib, lengah dan juga lelah," ujar Dicky.
Melihat kejadian itu, Dicky mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi peraturan lalu lintas dengan tidak melanggar batas kecepatan, rambu-rambu, marka jalan, traffic light dan melawan arus.
Selain itu, katanya, pengendara juga harus memastikan kondisi kesehatan tidak lelah atau mengantuk saat mengendarai kendaraan. Sehingga, dengan cara-cara itu angka kecelakaan lalu lintas di Provinsi Aceh dapat ditekan.
Faktor penyebab yaitu tidak tertib.
"Waspada musim hujan yang mengakibatkan jalanan licin, berkabut dan banjir, hormati pengguna jalan yang lain, berikan prioritas kepada pejalan kaki dan selalu berdoa kepada Allah SWT agar tetap selamat saat mengendarai kendaraan bermotor," kata Dicky.
Dalam kesempatan itu, Dicky juga menilai perlu adanya kerja sama dengan semua pemangku kepentingan di Aceh dalam upaya menekan jumlah kecelakaan di provinsi tersebut. Kerja sama dimaksud salah satunya dengan meningkatkan rambu-rambu peringatan di jalan raya.
“Kita perlu kerja sama dengan stakeholder lain, supaya angka kecalakaan bisa turun, kemudian rambu-rambu peringatan akan kita tambah nanti, kita berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas jelang akhir tahun ini,” ujarnya. []
Baca juga:
- Memprihatinkan, Trans Jogja Kecelakaan Sudah 4 Kali
- Kecelakaan di Pantura Tegal, Sopir Truk Terjepit
- Kecelakaan Skuter Listrik Bukan Tabrak Lari