Aceh Punya Potensi Fashion Islami di Indonesia

Islamic Fashion Festival upaya pemerintah Aceh mengangkat potensi desainer-desainer muda di Aceh.
Para peserta tampil pada Teaser Road Show to IFF 2020 di Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 7 Maret 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh akan kembali menggelar Islamic Fashion Festival (IFF) pada April 2020 mendatang. Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah dalam mengangkat potensi desainer-desainer muda di Tanah Rencong.

“Kita tahu Aceh satu-satunya provinsi yang memiliki syariat Islam, ini tentunya mendorong kita untuk memiliki desainer-desainer yang khusus untuk Islamic fashion,” kata Pelaksana Tugas Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati saat menghadiri Teaser Road Show to IFF 2020 di Banda Aceh, Sabtu, 7 Maret 2020.

Dyah menginginkan agar ke depan Aceh menjadi kiblat bagi desainer-desainer di berbagai provinsi di Indonesia khususnya tentang busana Islami. Sebab, berbagai corak pakaian islami hasil karya desainer Aceh memiliki keunikan sendiri.

“Harapannya kita bisa rebut pasar untuk Islamic fashion terutama di area Sumatera, karena ini belum ada. Dengan adanya fashion festival yang kali ini sudah ketiga,” ujar Dyah.

Aceh satu-satunya provinsi yang memiliki syariat Islam, ini tentunya mendorong kita untuk memiliki desainer-desainer yang khusus untuk Islamic fashion.

Ia menyebutkan, selama ini para desainer Aceh telah mampu menghadirkan nilai-nilai budaya dalam beragam kerajinan Aceh, baik melalui tenun, bordir dan kasab Aceh yang penuh pesona.

Dyah berharap, pada kegiatan IFF 2020, para desainer juga dapat menggunakan pernak-pernik islami yang mencerminkan budaya lokal pada busana yang dirancang. Sehingga, ini juga menjadi ajang dalam memperkenalkan Aceh ke dunia luar.

“Para desainer juga diharapkan mengangkat kekhasan Aceh yang diharapkan nanti pasar baik di daerah maupun di luar Aceh makin baik lagi,” katanya.

Kata Dyah, Islamic Fashion Festival dijadwalkan akan digelar pada 19 sampai 21 April 2020 mendatang. Saat ini, panitia sedang melakukan proses penjaringan peserta.

“Harapannya kita bisa mengambil talenta-talenta baru, anak muda baru, baik itu SMA, kuliah atau masih-masih berusia muda, kita harapannya bisa menumbuhkan inovasi-inovasi baru, kreatifitas baru, wajah baru, yang menambah khazanah koleksi fashion desainer di Aceh,” ujar Dyah.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin menuturkan, IFF 2020 diharapkan dapat menjadi ajang mempromosikan Tanah Rencong ke wisatawan mancanegara.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini juga dapat membangkitkan ekonomi kreatif bagi masyarakat Aceh, terutama para desainer-desainer muda.

“Banyak anak-anak muda yang jadi desainer, ini harapan pemerintah Aceh untuk mengembangkan potensi di anak-anak muda kita, anak millenial untuk menjadi desainer profesional ke depan,” kata Jamaluddin.

Salah seorang desainer, Almira Hilal mengapresiasi kegiatan yang digelar tersebut. Menurutnya, IFF 2020 menjadi ajang para desainer di Aceh dalam menampilkan karya-karya terbaik mereka.

“Kita sebagai desainer Aceh bingung kadang-kadang mau mencari wadah di mana, nah di sini kita bisa menemukan wadah dan pasar tentunya,” kata Almira.

“Ke depan kita sudah membuat beberapa planning dengan menemukan budaya-budaya Aceh dengan konsep lebih millenial, kekininan dan tentunya sesuai dengan keinginan anak-anak muda sekarang,” ujar Almira menambahkan. []

Baca juga:

Berita terkait
Akankah Stigma Ganja di Aceh Menghilang
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh Inspektur Jenderal Polisi Wahyu Widada menginginkan Stigma ganja di Provinsi Aceh dihilangkan.
Suramnya Nasib Becak Penjelajah Nusantara di Aceh
Tiga pemuda Subulussalam yang keliling Indonesia dengan becak tanpa sponsor berharap agar becaknya diurus oleh pemerintah setempat.
Kapolda Aceh Akan Hantam Jika Dapat Penimbun Masker
Polda Aceh akan terus mengawasi para pedagang yang menimbun masker.