Aceh Masih Bertahan di Zona Oranye Virus Corona

Semua kabupaten dan kota memiliki risiko sedang kenaikan kasus Covid-19 di Aceh.
Tampak salah seorang warga daerah peunayong menerima masker dan juga hand sanitizer dari warga Tionghoa, Banda Aceh, Aceh, Selasa, 07 April 2020. (Foto: Tagar/Ahmad Mufti)

Banda Aceh - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional kembali merilis zonasi risiko daerah Covid-19 mingguan berdasarkan data per 13 Desember 2020. Aceh masih zona oranye, seperti dua minggu lalu. Semua kabupaten dan kota memiliki risiko sedang kenaikan kasus Covid-19.

“Meski semua kabupaten dan kota di Aceh merupakan zona oranye, zona risiko sedang kenaikan kasus Covid-19, namun memiliki varian nilai skoring yang berbeda-beda," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, Rabu, 16 Desember 2020.

Saifullah menjelaskan, bila membandingkan perolehan nilai skor dwimingguan ( 6 Desember vs 13 Desember 2020) masing-masing kabupaten/kota, ada yang nilai skor-nya meningkat meski beberapa digit, ada yang tetap, dan bahkan ada yang nilai skor-nya menurun.

Meski semua kabupaten dan kota di Aceh merupakan zona oranye, zona risiko sedang kenaikan kasus Covid-19.

Sembilan kabupaten dan kota yang nilai skor-nya meningkat beberapa digit meliputi Aceh Tenggara (2,34 vs 2,39), Aceh Timur (2,28 vs 2,33), Aceh Barat (2,12 vs 2,17), Simeulue (2,21 vs 2,29), Aceh Singkil (1,81 vs 2,08), Bireuen (2,23 vs 2,28), Benar Meriah (2,07 vs 2,13), Kota Sabang (2,16 vs 2,26), Kota Langsa (2,13 vs 2,17).

Kemudian, lanjut SAG, delapan kabupaten/kota nilainya tetap, meliputi Aceh Tengah (2,12 vs 2,12), Pidie (2,21 vs 2,21), Aceh Utara (2,2 vs 2,2), Aceh Jaya (2,16 vs 2,16), Aceh Tamiang (2,06 vs 2,06), Pidie Jaya (2,17 vs 2,17), Kota Banda Aceh (2,13 vs 2,13), Kota Lhokseumawe (2,16 vs 2,16).

Sedangkan enam kabupaten/kota yang nilai skor-nya makin menurun, yakni Aceh Selatan (2,33 vs 2,24), Aceh Besar (2,09 vs 2,02), Aceh Barat Daya (2,4 vs 2,35), Gayo Lues (2,26 vs 2,21), Nagan Raya (2,29 vs 2,19), dan Kota Subulussalam (2,1--1,86).

“Kabupaten/kota yang nilainya meningkat sedang mengarah ke zona kuning, dan kita berharap yang nilai menurun tidak semakin turun hingga menjadi zona merah. Perlu kerja keras semua pihak untuk memperbaiki kondisi pandemi Covid-19 di setiap daerah,” ujarnya.

Sebagaimana pernah diberitakan, tim Pakar Satgas Covid-19 Nasional menghitung indikator berdasarkan data surveilans dan database rumah sakit online Kementerian Kesehatan. Indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan, diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan.

Baca juga: 

Hasil perhitungan dikategorisasikan menjadi empat zona risiko; zona risiko tinggi (merah) : 0 – 1,80, zona risiko sedang (oranye): 1,81 – 2,40, zona risiko rendah (kuning): 2,41 – 3,0, dan zona tidak ada kasus (hijau): tidak tercatat kasus Covid-19 positif atau tidak ada penambahan kasus (konfirmasi) baru dalam empat minggu terakhir, dan angka kesembuhan 100 persen.

“Data hasil skoring dan pembobotan setiap kabupaten/kota di atas penting bagi Satgas Covid-19 dan segenap komponen pemerintahan dan masyarakat, sehingga dapat menakar effort yang masih diperlukan untuk meninggalkan zona oranye dan naik ke zona kuning atau zona risiko rendah Covid-19,” katanya. []

Berita terkait
Banda Aceh Larang Perayaan Tahun Baru 2021
Pemerintah Kota Banda Aceh melarang warganya untuk merayakan malam pergantian tahun baru karena bertentangan dengan aturan syariat Islam.
Pakai Kompresor Saat Tangkap Ikan, 6 Nelayan Aceh Ditangkap
Polisi menangkap enam nelayan di Simeulue, Aceh yang diduga menangkap ikan menggunakan kompresor.
Pria di Aceh Tewas Tertimbun Longsor saat Beristirahat di Kebun
Seorang warga Aceh Tengah tewas tertimpa tanah longsor saat sedang berteduh di kebun miliknya. Ini kronologi kejadian
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.