Abrasi Ancam Konservasi Penyu di Pantai Trisik Kulon Progo

Konservasi penyu di Pantai Trisik, Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, terancam akibat abrasi yang kian memprihatinkan.
Pelepasliaran tukik anak anak penyu ke lautan (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Konservasi penyu di Pantai Trisik, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo, Yogyakarta terancam. Penyebabnya abrasi yang melanda di mana sekarang ini jarak tempat konservasi dengan bibir pantai tak lebih dari 50 meter.

Koordinator Konservasi Penyu Abadi, Edy Yulianto mengatakan, ancaman abrasi pada tempat konservasi semakin nyata. Pada 2004 jarak dari tempat konservasi sampai dengan lautan antara 100-200 meter, sekarang ini jaraknya tidak sampai 50 meter. 

Baca Juga:

Abrasi selain berpotensi merusak tempat konservasi juga mengganggu aktivitas penyu bertelur di sepanjang Pantai Trisik sampai muara Kali Progo. Jaraknya bisa mencapai sekitar 2 Km.

"Jika bertelur, penyu biasanya memilih lokasi yang jauh dari titik pasang tertinggi. Sekarang efek abrasi sudah menyentuh wilayah bertelur penyu. Jika kondisi dibiarkan, penyu akan kesulitan mencari tempat bertelur di kawasan Trisik," ucap Edy di Kulon Progo, Senin, 9 November 2020.

Jika bertelur, penyu biasanya memilih lokasi yang jauh dari titik pasang tertinggi. Sekarang efek abrasi sudah menyentuh wilayah bertelur penyu.

Dia menjelaskan, sebenarnya pada 2020 terjadi peningkatan jumlah penyu yang bertelur. Kelompok Konservasi Penyu Abadi telah mengamankan 53 sarang yang berisi 4.702 butir telur penyu lekang di sepanjang Pantai Trisik. "Nantinya telur yang menetas dan menjadi tukik akan dirawat sekitar satu bulan. Setelahnya dilepasliarkan ke lautan," tuturnya.

Edy berharap pihak terkait bisa memperhatikan persoalan abrasi ini. Perlu ada solusi konkret agar abrasi tidak makin parah agar upaya konservasi penyu tidak terhenti.

Baca Juga:

Ketua Konservasi Penyu Abadi, Jaka Samudra mengatakan pihaknya berencana merelokasi ke tempat yang lebih aman. Rencana lokasi yang dipilih di sekitar Joglo Wisata Trisik. Lokasi tersebut dinilai cukup aman karena berjarak lebih dari 100 meter dari bibir pantai. "Tempat konservasi di lokasi baru, rencananya juga lebih luas Sehingga tukik yang ditampung sebelum dilepasliarkan bisa lebih banyak," ucapnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY, Untung Suripto mengaku siap membantu agar relokasi bisa terealisasi. Sejumlah mitra kerja akan digandeng untuk membantu dalam hal pendanaan relokasi. "Dari segi anggaran kami belum ada. Namun ada peluang dari CSR perusahaan. Kami akan sampaikan ke mereka terkait relokasi ini, semoga bisa bantu," ungkapnya. []

Berita terkait
Alasan Pelaku Membunuh Penyu di Sulawesi Barat
Ini alasan dua pelaku membunuh Penyu, karena menurut mereka Penyu tersebut sering memakan rumput laut miliknya.
Perlu Payung Hukum 12 Pantai Habitat Penyu di Gunungkidul
Ada 12 pantai di Gunungkidul sebagai pendaratan penyu. Pemkab mengusulkan agar ada payung hukum untuk menjaganya.
Tempat Pengolahan Daging Penyu di Mamuju Digrebek
empat pengolahan daging penyu di pinggir pantai Tampalang Bago, Kelurahan Sinyonyoi Mamuju Sulbar digrebek polisi.