Padang - Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman, bakal menjadi bupati definitif menggantikan posisi Bupati Muzni Zakaria, tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan masjid dan jembatan yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
Kekosongan jabatan Bupati akan diisi oleh Wakil Bupati Abdul Rahman.
Hal itu dinyatakan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno. Menurutnya, KPK memperpanjang masa penahanan Muzni Zakaria hingga 40 hari ke depan. Terhitung sejak tanggal 11 Februari hingga 14 Maret 2020.
"Kekosongan jabatan Bupati akan diisi oleh Wakil Bupati Abdul Rahman," katanya, Kamis 13 Februari 2020.
Namun sampai saat ini, kata Irwan, pihaknya masih menunggu keputusan dari Kemendagri. Saat ini, roda pemerintahan dijalankan wakil bupati hingga keputusan denifinit keluar. "Wakilnya akan defenitif, sama dengan Pasaman Barat," katanya.
Sebelumnya, KPK menahan Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, sejak 30 Januari 2020. Dia diduga menerima suap dari tersangka pemilik grup Dempo/PT Dempo Bangun Bersama (DBD), Muhammad Yamin Kahar, dalam proyek pembangunan infrastruktur Jembatan Ambayan dan Masjid Agung di Solok Selatan tahun anggaran 2018.
Bupati dua periode itu diduga menerima hadiah atau janji dalam bentuk uang atau barang senilai Rp 460 juta. Dalam proses penyelidikan, Muzni Zakaria telah menitipkan atau menyerahkan uang Rp 440 juta kepada KPK dan sudah dijadikan salah satu bagian dari barang bukti dalam perkara korupsi tersebut. []
