99,3% Tunggakan Insentif Nakes Sudah Dibayar Pemerintah

Pemerintah telah membayarkan tunggakan insentif tenaga kesehatan sebesar 99,3%. Sehingga masih ada 0,7% tunggakan yang akan segera diselesaikan.
Ilustrasi tenaga kesehatan (nakes). Sebanyak lima nakes di Kabupaten Tegal terpapar Covid-19 imbas ketidakjujuran keluarga pasien anak berusia sembilan tahun. (Foto: Instagram/Kominfo Kab Magelang)

Jakarta - Pemerintah telah membayarkan tunggakan insentif tenaga kesehatan sebesar 99,3%. Sehingga masih ada 0,7% tunggakan yang akan segera diselesaikan.

Plt. Kepala Badan PPSDM Kesehatan dr. Kirana Pritasari, MQIH mengatakan 0,7% tunggakan tersebut berasal dari fasilitas kesehatan yang mengalami keterlambatan saat diminta dokumen pertanggungjawaban.

“Setelah diperiksa, diteliti kembali masih ada anggaran kita Rp.9, 95 miliar ini untuk membayar para tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang terlambat mengirimkan dokumennya,” katanya seperti dilansir lama kemkes.go.id, Minggu, 22 Agustus 2021.

Secara detail untuk tunggakan insentif tenaga kesehatan 2020 dari anggaran Rp.1,48 triliun sudah diproses pembayarannya Rp.1,469 triliun.

Pembayaran tersebut terdiri dari berbagai fasilitas kesehatan antara lain RS TNI Polri, RS Vertikal Kemenkes, RS BUMN, RS Kementerian/lembaga, Kantor Kesehatan Pelabuhan, RS Lapangan, RS Darurat, balai, laboratorium pusat, RS swasta lainnya, relawan, para dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), dan para dokter peserta internship.

Anggaran untuk pembayaran tunggakan tahun 2020 ini sudah dialokasikan di anggaran tahun 2021. Tetapi sebelumnya harus dilakukan verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Tujuan dari proses verifikasi adalah agar usulan tunggakan 2020 dapat disetujui karena sudah diperiksa dan diberikan penilaian oleh BPKP. Hal itu sebagai bahwa anggaran sudah boleh dibayarkan.

“Karena jumlah mominal yang cukup besar sehingga harus dilakukan secara bertahap dan ini dilakukan sebanyak 8 kali, dan alhamdulillah ini sudah selesai disetujui oleh Itjen maupun BPKP dengan nilai sebesar Rp.1,469 triliun. Ini sudah dibayarkan dengan Rlrealisasi 99,3%,” kata dr. Kirana.

Sementara untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan tahun 2021, lanjut dr. Kirana sudah tersalurkan dengan teratur dan tepat waktu.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19, fasilitas kesehatan harus mengajukan dokumen insentif tenaga kesehatan setiap bulan secara tepat waktu di mana diatur batas akhir setiap bulannya adalah tanggal 15.


Setelah diperiksa, diteliti kembali masih ada anggaran kita Rp.9, 95 miliar ini untuk membayar para tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang terlambat mengirimkan dokumennya.


“Sehingga kami akan membayarkan prioritas kepada fasilitas kesehatan yang tepat waktu. Bila ada yang terlambat kami berikan feed back dan mereka harus melengkapi, memperbaiki dan nanti bisa mengajukan kembali,” ucap dr. Kirana.

Dr. Kirana mengharapkan aturan tersebut agar dipatuhi oleh seluruh rumah sakit atau seluruh fasilitas kesehatan karena ini menjadi kewajiban fasilitas kesehatan untuk mengusulkan.

“Kami akan memberikan peringatan apabila mereka (fasilitas kesehatan) mengalami keterlambatan,” katanya. []

Baca Juga: Nakes Penyuntik Vaksin Kosong, Minta Maaf

Berita terkait
Depkes Amerika Wajibkan Vaksinasi Covid-19 Bagi 25.000 Nakes
Depkes Amerika akan mengharuskan lebih dari 25.000 pekerja medis agar divaksinasi Covid-19
325 Nakes Pejuang Covid yang Gugur Diberi Bintang Jasa
Presiden Joko Widodo memberikan anugerah bintang jasa kepada 325 tenaga kesehatan yang telah gugur selama pandemi Covid-19.
Sebagai Booster, Vaksin Moderna Tidak Hanya untuk Nakes
Vaksin Moderna direncanakan akan diberikan kepada masyarakat umum untuk booster dan dosis 1, 2.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina