975 Orang Penderita Hepatitis A di Kampung SBY

Sampai saat ini berdasarkan data dari Dinkes Jatim sudah 975 orang yang terkena penyakit tersebut.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Susanto saat di RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin 1 Juli 2019. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Kasus Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) masih menjadi fokus Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.

Kabupaten Pacitan sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus Hepatitis A. Sampai saat ini berdasarkan data dari Dinkes Jatim sudah 975 orang yang terkena penyakit tersebut.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya sejak awal selalu memantau perkembangan penangan Hepatitis A di Kabupaten Pacitan.

"Untuk update-nya tanya Pak Kohar (Kepala Dinkes Jatim) seperti apa penanganan mereka, surveillance-nya dan pencegahannya agar tidak semakin meluas," ujarnya di RSUD dr Soetomo, Kota Surabaya, Senin 1 Juni 2019.

Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan secara umum jumlah penderita Hepatitis A di Kabupaten Pacitan bertambah setiap harinya.

"Secara umum jumlahnya masih meningkat. Tapi jumlah penambahan sudah tidak setinggi yang kemarin-kemarin. Artinya peningkatannya lebih landai," ujar Kohar.

Kohar mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjenguk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dia menegaskan, sudah dilakukan penanganan seperti mengirimkan tim untuk surveillance dan tim teknik lingkungan.

"Kemudian mengirim kaporit dan lisol, juga mengadakan kegiatan sosialisasi di alun-alun Pacitan," ujarnya.

Ke empat kalau cuci piring, menggunakan air yang mengalir dan menggunakan sabun dan ke lima jangan buang sampah sembarangan. Kuncinya di situ

Untuk penangan agar Hepatitis A tidak menyebar, Kohar mengaku ada tiga hal yang dilakukan dinasnya. "Prinsipnya ada tiga, satu adalah tata laksana pasien, kemudian melakukan surveillance dan yang ke tiga adalah pencegahan risiko penularan," beber dia.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan, jangan mencemari badan air, dan jangan mencemari sumur.

"Ke dua cuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar, atau ketika akan menyentuh makanan," pesannya.

Ke tiga, air harus dimasak sampai mendidih selama lima hingga sepuluh menit dan disimpan. "Ke empat kalau cuci piring, menggunakan air yang mengalir dan menggunakan sabun dan ke lima jangan buang sampah sembarangan. Kuncinya di situ," tegas dia.

 Update data kasus Hepatitis A tanggal 1 Juli 2019 pukul 08.00 WIB:

1. Sudimoro: 527

2. Sukorejo: 82

3. Ngadirojo: 176

4. Wonokarto: 54

5. Tulakan: 69

6. Bubakan: 25

7. Arjosari: 33

8. Tegalombo: 5

9. Ketrowonojoyo:4

Total: 975 orang. []

Baca juga:

Berita terkait