94 Tenaga Medis di RS Meuraxa Banda Aceh Diswab

94 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Meuraxa, Banda Aceh dites swab setelah aua pasien positif virus corona.
Ilustrasi Covid-19. Tiga polisi di Rembang terkonfirmasi positif Covid-19, satu di antaranya meninggal pada Selasa, 23 Juni 2020. (Foto: Istimewa)

Banda Aceh - Sebanyak 94 tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh, Aceh dites swab pada Rabu, 24 Juni 2020. Hal ini dilakukan pasca munculnya dua pasien positif virus corona atau Covid-19 di rumah sakit tersebut. Koordinator Penanganan Covid-19 RSUD Meuraxa Banda Aceh, Ihsan mengatakan, test swab tersebut dilakukan untuk tenaga medis baik dokter maupun perawat yang pernah menangani 2 pasien positif tersebut.

Selain itu, test swab juga dilakukan untuk tenaga medis yang terlibat kontak dengan perawat atau dokter yang menangani dua pasien positif itu. Hal ini dilakukan berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihak rumah sakit. “Ada 94 orang yang kita test swab 94, mereka kita minta untuk isolasi mandiri,” ujar Ihsan saat dikonfirmasi Tagar, Kamis, 25 Juni 2020.

Ia menjelaskan, sampel lendir yang diambil dengan metode swab pada 94 tenaga medis itu sudah dikirim ke Balitbangkes Lambaro, Kabupaten Aceh Besar untuk diperiksa dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Ada 94 orang yang kita test swab 94, mereka kita minta untuk isolasi mandiri.

Sambil menunggu hasil tersebut, kata Ihsan, ke-94 tenaga medis itu sudah menjalani isolasi mandiri. Ia berharap, hasil swab mereka nantinya keluar dengan hasil negatif. “Mereka sudah diswab, tinggal menunggu hasilnya saja,” tutur Ihsan.

Seperti diketahui, dua pasien RS Meuraxa yang positif Covid-19 adalah perempuan berinisial NB, 65 tahun, warga Kabupaten Aceh Selatan dan laki-laki berinisial WH, 18 tahun, warga Sumatera Utara.

NB merupakan menjalani operasi usus buntu di RS Meuraxa Banda Aceh, pada 17 Juni 2020. Tiga hari setelah operasi, kondisi NB tampak semakin membaik, namun pada foto thorax (bagian dada) terlihat ada gejala infeksi virus corona.

Karena itu, tim medis pun memutuskan untuk swab nasofaring dan orofaring dan diperiksa dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Litbangkes Lambaro Aceh Besar. Hasil PCR menunjukka NB positif Covid-19, dan dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh, untuk perawatan lebih lanjut.

Sementara WH berobat ke RS Meuraxa Banda Aceh karena demam dan penyakit penyerta lainnya. Hasil foto rotgen memberlihatkan tanda-tanda infeksi virus corona, dan hasil pemeriksaan swab dengan RT-PCR pun terkonfirmasi Covid-19, sehingga dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh. []

Baca juga: 

Berita terkait
Karena Pagar Masjid, Oknum Kades di Aceh Dipolisikan
Seorang oknum Kepala Desa (Kades) di Aceh Barat Daya, Aceh dilaporkan ke polisi karena pemalsuan tanda tangan.
Waspada Rentenir Berkedok Koperasi di Banda Aceh
Warga Banda Aceh diminta untuk mewaspadai akan bahaya rentenir berkedok koperasi selama pandemi corona.
Kadis di Aceh Diperiksa Soal Korupsi Telur Rp2,6 M
Terkait kasus dugaan korupsi telur ayam senilai Rp2,6 miliar, Kepala Dinas Peternakan Aceh Rahmandi diperiksa.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.