Yogyakarta - Tagar #GejayanMemanggil2 sampai pukul 17.47 WIB masih menduduki trending pertama di Twitter dan sampai 58,3 ribu tweets dari warganet maupun media.
Gerakan yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bergerak ini memasuki jilid ke-2 setelah sebelumnya pada pekan lalu dilakukan aksi yang pertama di lokasi yang sama, pertigaan Colombo di Jalan Gejayan.
Ada dua titik kumpul yang jadi pos utama, pertama, di UIN Sunan Kalijaga tepatnya di Gedung Multi Purpose (MP), dan di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur. Dari pukul 11.00 WIB dua titik itu jadi persiapan untuk longmarch menuju Gejayan.
Peserta aksi #GejayanMemanggil2 ini jauh lebih banyak dari pada aksi pada pekan lalu. Aksi yang dihadiri oleh ribuan mahasiswa, masyarakat, buruh tani, bahkan pelajar-pelajar SMA dan STM bersatu padu menyuarakan tuntutan-tuntutan yang masih jadi keresahan rakyat.
Nailendra, koordinator lapangan mengatakan, urgensi aksi ini diadakan lagi karena beberapa poin dan pasal-pasal yang baru disahkan itu tidak melalui pembahasan yang diikutsertakan elemen-elemen buruh dan tani.
Artinya pihak-pihak terkait seperti elemen-elemen buruh dan tani yang sebenarnya terdampak langsung jadi korban RUU ini mereka tidak dilibatkan secara aktif proses pembuatan keputusan.
Penderitaan rakyat adalah penderitaanku juga, untuk itulah aku turun di Gejayan
"Aksi akan terus kita suarakan. Kita di Yogyakarta tidak akan pernah berhenti aksi. Kita akan terus mengawasi, mahasiswa dan rakyat harus terus bersatu," ucap Nailendra lantang.
Menurut Nailendra, tidak secara langsung mengajak kawan-kawan pelajar untuk ikut aksi, tapi ini adalah sebuah keresahan dari mereka sediri yang menyatakan untuk ikut aksi.
M Ulin Nuha FG, sebagai salah seorang peserta aksi mengatakan, sebagai rakyat dia akan turut mendukung aksi-aksi mahasiswa yang bersuara untuk keadilan bagi rakyat.
"Penderitaan rakyat adalah penderitaanku juga, untuk itulah aku turun di Gejayan," ucap Ulin berapi-api.
Dalam #GejayanMemanggil2 ada sembilan tuntutan yang digaungkan Aliansi Rakyat Bergerak.
1. Hentikan segala bentuk represi dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat.
2. Tarik seluruh komponen militer, usut tuntas pelanggaran HAM, buka ruang demokrasi seluas-luasnya di Papua.
3. Mendesak pemerintah pusat untuk segera menanggulangi bencana dan menyelamatkan korban, tangkap dan adili pengusaha dan korporasi pembakar hutan, serta cabut HGU dan hentikan pemberian izin baru bari perusahaan besar perkebunan.
4. Mendesak presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU KPK.
5. Mendesak presiden untuk menerbitkan Perppu terkait UU Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan.
6. Mendesak pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
7. Merevisi pasal-pasal yang dianggap bermasalah dalam RKUHP dan meninjau ulang pasal-pasal tersebut dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sipil.
8. Menolak RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Keamanan dan Ketahanan Siber, dan RUU Minerba.
9. Tuntaskan pelanggaran HAM dan HAM berat serta adili penjahat HAM. []
