Jakarta - Kopi dan teh adalah minuman berkafein yang sehat. Meskipun kopi dan teh adalah sumber kafein yang paling terkonsentrasi, tetapi zat ini juga ditemukan dalam soda, kakao, minuman energi, dan beberapa jenis obat.
Minuman yang mengandung kafein dapat meningkatkan suasana hati, metabolisme, serta kinerja mental dan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa kafein aman bagi kebanyakan orang apabila dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang.
Namun, kafein dosis tinggi memiliki efek samping yang buruk dan bahkan berbahaya.
Mengutip informasi dari laman Healthline, berikut 9 efek samping akibat terlalu banyak mengonsumsi kafein:
1. Kecemasan
Kafein dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan yang memicu pelepasan adrenalin yang terkait dengan peningkatan energi.
Namun, jika dosis hariannya terlalu tinggi, efek ini akan menjadi lebih jelas sehingga menyebabkan kecemasan, kegelisahan, dan kegugupan. Ini juga akan berlaku pada individu yang sensitif terhadap kafein apabila mengonsumsi zat tersebut dalam dosis sedang.
2. Insomnia
Kemampuan kafein yang paling utama adalah untuk membantu orang tetap terjaga. Di sisi lain, terlalu banyak kafein dapat membuat Anda sulit mendapatkan tidur yang cukup.
Selain itu, kafein yang dikonsumsi di siang hari dapat mengganggu tidur karena efeknya bisa memakan waktu beberapa jam untuk hilang, tergantung pada individu masing-masing.
Hasil ini menunjukkan bahwa penting untuk memperhatikan jumlah dan waktu kafein untuk mengoptimalkan tidur Anda.
3. Masalah Pencernaan
Banyak orang menemukan bahwa secangkir kopi di pagi hari dapat membantu buang air besar. Namun, kafein sendiri juga merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, kontraksi yang memindahkan makanan melalui saluran pencernaan.
Mengingat efek ini, tidak mengherankan bahwa kafein dalam dosis besar dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare pada beberapa orang.
Meskipun kopi diyakini menyebabkan sakit maag, sebuah penelitian terhadap 8000 orang tidak menemukan hubungan apa pun di antara keduanya. Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman berkafein dapat memperburuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD) pada beberapa orang.
4. Kerusakan Otot
Rhabdomyolysis adalah suatu kondisi serius di mana serat otot yang rusak memasuki aliran darah yang menyebabkan gagal ginjal dan masalah lainnya. Penyebab umum rhabdomyolysis adalah trauma, infeksi, penyalahgunaan obat, ketegangan otot, dan gigitan ular atau serangga beracun.
Selain itu, terdapat beberapa laporan tentang rhabdomyolysis terkait dengan asupan kafein yang berlebihan, meskipun hal ini jarang terjadi.
Namun, ini adalah dosis besar kafein untuk dikonsumsi dalam waktu singkat, terutama bagi seseorang yang tidak terbiasa atau sangat sensitif terhadap efeknya. Untuk mengurangi risiko rhabdomyolysis, sebaiknya batasi asupan kafein per harinya.
5. Kecanduan
Mengonsumsi kafein dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik. Terutama pada mereka yang gemar mengonsumsinya dalam dosis tinggi. Selain itu, frekuensi asupan kafein tampaknya berperan dalam ketergantungan.
Meskipun senyawa tersebut tidak benar-benar menyebabkan kecanduan, jika Anda secara teratur minum banyak kopi atau minuman berkafein lainnya, ada kemungkinan besar akan bergantung pada efeknya.
6. Tekanan Darah Tinggi
Dalam beberapa penelitian, kafein telah terbukti dapat meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasi pada sistem saraf. Tekanan darah yang tinggi merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke karena dapat merusak arteri sehingga membatasi aliran darah ke jantung dan otak.
Untungnya, efek kafein pada tekanan darah bersifat sementara. Selain itu, ini memiliki dampak terkuat pada orang yang tidak terbiasa mengonsumsinya. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan dosis dan waktu penggunaan kafein, apalagi jika Anda sudah terlanjur memiliki tekanan darah tinggi.
7. Denyut Jantung Cepat
Efek stimulasi dari asupan kafein yang tinggi dapat menyebabkan jantung Anda berdetak lebih cepat. Ini juga dapat menyebabkan ritme detak jantung yang berubah, yang disebut fibrilasi atrium.
Namun, efek ini tidak terjadi pada semua orang. Bahkan, beberapa orang dengan masalah jantung dapat mentolerir kafein dalam jumlah besar tanpa efek samping.
Terlepas dari itu semua, jika mengalami perubahan pada detak atau ritme pada jantung Anda setelah mengonsumsi minuman berkafein, pertimbangkan untuk mengurangi asupan tersebut.
8. Kelelahan
Minuman berkafein diketahui dapat meningkatkan energi. Namun sebaliknya, mereka juga dapat menyebabkan kelelahan setelah kadar kafein dalam tubuh menghilang. Untuk memaksimalkan manfaat kafein pada energi dan menghindari kelelahan, konsumsilah dalam dosis rendah hingga sedang.
9. Sering Buang Air Kecil
Peningkatan buang air kecil adalah efek samping umum dari asupan kafein yang tinggi. Ini dikarenakan efek stimulasi senyawa tersebut pada kandung kemih.
- Baca juga: 12 Jenis Makanan Bergizi Terbaik untuk Sarapan
- Baca juga: 10 Manfaat Minum Air Panas Bagi Kesehatan Tubuh
Jika Anda minum banyak minuman berkafein dan merasa jadi lebih sering buang air kecil dan mendesak dari yang seharusnya, sebaiknya kurangi asupannya. []
(Okky Pratiwi)