Jakarta, (5/12/2018) - Sapi dan kerbau memang dikenal sebagai hewan sakral di India. Maka dari itu beragam perlakuan spesial ditujukan kepada dua hewan tersebut.
Salah satu yang terbaru adalah India memberlakukan tiap sapi dan kerbau di negaranya mendapat kartu tanda penduduk (KTP). KTP itu akan diberlakukan serupa dengan kartu kesehatan hewan, atau sistem Aadhar bagi warga ber Ibu Kota New Delhi tersebut.
Telegraph dalam laporannya mengatakan, rencana ini diprakarsai Perdana Menteri Narendra Modi dengan mengambil langkah untuk memberikan nomor identifikasi 12-digit unik terhadap 88 juta hewan di India.
Hewan yang terdiri dari sapi dan kerbau itu selanjutnya diberikan tag kuning pada bagian telinga. Sedikitnya 100 ribu teknisi dari seluruh India telah diterjunkan untuk menjalankan program KTP bagi hewan tersebut.
Data KTP hewan itu kemudian akan ditempatkan dalam basis data online. Selanjutnya pemilik hewan yang memegang KTP dapat melacak keberadaan sapi atau kerbau milik mereka, mendapatkan informasi apakah jadwal vaksin tepat waktu, bahkan memantau siklus perkembangan hewan.
Namun, kebijakan ini tak berjalan mulus. Sejumlah organisasi masyarakat Hindu di India menentang pemakaian tag kuning, karena beratnya mencapai 8 gram.
Pada tahun 2007, otoritas penjaga perbatasan India-Bangladesh sempat memberlakukan sistem serupa tanpa kartu. Alasannya, untuk melacak penyelundupan sapi dari India ke negara tetangga.
India diketahui, memiliki hampir 41 juta kerbau dan 47 juta sapi asli serta persilangan keduanya yang menghasilkan susu siap minum. []
