87.836 Anggota KPPS Sumbar Segera Rapid Tes

Semua anggota KPPS di seluruh Sumatera Barat diwajibkan mengikuti rapid tes.
Anggota KPU Sumbar, Gabriel Daulay. (Foto: Tagar/Dok. Istimewa)

Padang - Sebanyak 87.836 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang akan bertugas di TPS seluruh wilayah Sumatera Barat (Sumbar) akan menjalani rapid tes. Hal itu merupakan syarat dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Masyarakat harus segera pulang setelah menyalurkan hak suaranya dengan tujuan membatasi penyebaran penularan virus.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar, Gabriel Daulay mengatakan, rapid tes merupakan upaya penerapan peraturan KPU nomor 13 tahun 2020 tentang perubahan kedua atas Peraturan KPU nomor 6 tentang pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota serentak lanjutan dalam kondisi bencana non-alam Covid-19.

"Semuanya harus ikut (rapid tes). Ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pilkada," katanya, Senin, 16 November 2020.

Saat pemilihan nanti, kata Gabriel, petugas penyelenggara juga akan mengikuti sejumlah protokol kesehatan. Seperti mengenakan alat pelindung diri (APD).

"Masyarakat harus segera pulang setelah menyalurkan hak suaranya dengan tujuan membatasi penyebaran penularan virus," katanya.

Menurutnya, KPU memilih melakukan rapid tes ketimbang tes swab dengan alasan biaya lebih murah. Sebab, penyelenggara saat ini juga mengalami keterbatasan anggaran. []

Berita terkait
Yanuk Sri Mulyani Resmi Jabat Ketua KPU Sumbar
Yanuk Sri Mulyani resmi menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat menggantikan Amnasmen yang diberhentikan DKPP.
Komentar Amnasmen, Ketua KPU Sumbar yang Diberhentikan DKPP
Amnasmen memastikan belum akan mengambil langkah hukum terkait pencopotannya dari jabatan Ketua KPU Sumbar oleh DKPP.
Komentar Fakhrizal Soal Sanksi DKPP untuk Anggota KPU Sumbar
Calon gubernur Sumatera Barat Fahkrizal enggan berkomentar soal DPKK memberikan sanksi kepada komisioner KPU Sumbar.
0
Kampung Boldon di Papua Kini Terang Benderang Listrik PLN
Setelah 24 tahun tidak mendapatkan penerangan yang layak, kini masyarakat Kampung Boldon dapat menikmati listrik sepanjang hari.