86,6% Masyarakat Indonesia Punya Antibodi Covid-19

FKM UI menemukan sebanyak 86,6% penduduk Indonesia sudah memiliki kekebalan atau antibodi terhadap virus Sars CoV-2
Warga antre untuk menerima vaksin Covid-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jabar, di pinggiran Jakarta, 8 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - AP/Achmad Ibrahim)

Jakarta- Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Indonesia (UI), menemukan sebanyak 86,6% penduduk Indonesia sudah memiliki kekebalan atau antibodi terhadap virus Sars CoV-2. Temuan tersebut merupakan hasil survei serologi yang dilakukan pada November-Desember 2021. Survei ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kekebalan masyarakat Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap Sars CoV-2. Ghita Intan melaporkannya untuk VOA.

“Jadi ini angka yang besar. Meskipun memang memiliki antibodi terhadap Sars Cov-2, bukan berarti mereka ini tidak bisa terinfeksi,” ujar tim peneliti FKM UI, Iwan Ariawan, di Jakarta, Jumat, 18 Maret 2022.

Laporan di situs worldometers menunjukkan sampai tanggal 19 Maret 2022 jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 5.956.561dengan 153.599 kematian. Sementara itu situs ourworldindata.org menunjukkan sampai tanggal 18 Maret 2022 persentase warga Indonesia yang sudah divaksinasi Covid-19 mencapai 70,35% yang terdiri atas 55,52% dua suntikan dan 14,83% satu suntikan.

Namun, menurut Iwan, meski mereka telah memiliki antibodi, tetapi kemungkinan terinfeksi masih terjadi, walaupun risiko sakit parah atau meninggal akan jauh berkurang.

penumpang komuter jakarta pakai maskerPenumpang yang memakai masker pelindung berdiri di dalam kereta komuter pada jam sibuk sore hari saat varian Omicron terus menyebar, di tengah pandemi Covid-19, di Jakarta, 3 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Willy Kurniawan)

Lebih lanjut Iwan menjelaskan pada periode waktu yang sama juga diperoleh hasil bahwa sebanyak 73,9% masyarakat yang belum divaksin, ternyata sudah memiliki antibodi Sars CoV-2. Pihaknya menduga bahwa antibodi tersebut diperoleh dari infeksi Covid-19, tetapi yang bersangkutan tidak menyadari telah terinfeksi virus corona.

Selain itu, dari survei ini juga diketahui bahwa sebanyak 71,6% anak-anak sudah mempunyai antibodi Sars CoV-2 meskipun mereka belum mendapatkan imunisasi Covid-19.

“Kalau kita lihat ternyata meskipun memang proporsi yang memiliki antibodi lebih banyak pada umur produktif, tapi kalau kita anak-anak pun itu proporsi yang sudah memiliki antibodi sudah tinggi. Bahkan pada kelompok anak yang belum divaksin anak-anak 71,6 % memiliki antibodi terhadap Sars Cov-2,” jelasnya.

Dalam survei ini juga diketahui bahwa tingkat perebakan virus Covid-19 sudah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia, baik itu di Jawa-Bali, maupun di luar Jawa-Bali.

warga semprot disinfektanWarga menyemprotkan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di salah satu area lingkungan di Tangerang, pada 15 Mei 2020. (Foto: voaindonesia.com - Antara Foto/Muhammad Iqbal via Reuters)

1 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan untuk mengukur tingkat kekebalan terhadap virus Sars CoV-2 di populasi adalah Elecsys Anti-SARS-CoV-2 yang dibuat oleh Roche. Survei ini dilakukan di wilayah aglomerasi sembilan provinsi, 47 kabupaten dan kota dan wilayah non-aglomerasi 25 provinsi 53 kabupaten dan kota.

Tim Peneliti FKM UI, Farid, menjelaskan sebenarnya target sampel yang ingin diteliti pada wilayah aglomerasi mencapai 514 desa dan kelurahan dengan 10.280 atau 20 penduduk per desa atau kelurahan. Sementara itu target sampel untuk wilayah aglomerasi adalah 580 desa/kelurahan, dengan total target sampel sebanyak 11.600 penduduk. Namun, target tersebut tidak tercapai sepenuhnya karena berbagai kendala di lapangan.

warga jakarta antre oksigenMasyarakat antre di toko pengisian oksigen di Jakarta pada 30 Juni 2021, saat infeksi Covid-19 melonjak mencapai rekor tertinggi di Indonesia (Foto: voaindonesia.com -AFP/Bay Ismoyo)

“Kalau kita lihat total target 10.280 di wilayah aglomerasi, kita berhasil mengumpulkan data yang siap dianalasis 9.541 atau sekitar 92,8%. Lalu di wilayah aglomerasi sekitar 93,6%,” ungkap Farid.

Lebih jauh, Farid menjelaskan pendekatan yang dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut adalah dengan tidak memilih langsung dari total jumlah penduduk yang datanya disediakan oleh Dukcapil. Namun, pihaknya memilih sampel secara bertahap agar lebih efisien dari segi waktu penelitian.

“Sehingga kita memilih pendekatan klaster sampling yang kita stratifikasi berdasarkan wilayah aglomerasi dan non aglomerasi, dan pada saat kita memilih, kita mengembangkan peluang terpilihnya desa, atau kelurahan. Desa/kelurahan yang mempunyai penduduk lebih banyak , mempunyai peluang terpilih lebih besar dibandingkan desa/kelurahan yang penduduknya sedikit,” jelasnya.

menkes budiMenkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai mengikuti Ratas mengenai Evaluasi PPKM, 14 Maret 2022, melalui video konferensi (Foto: setkab.go.id - Humas Setkab/Agung)

2 Dilakukan Secara Berkala

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan hasil survei serologi ini penting dilakukan sebagai basis pengambilan kebijakan untuk pengendalian pandemi Covid-19 di Tanah Air di masa depan. Maka dari itu, pemerintah pun akan melakukan penelitian tersebut secara berkala.

“Jadi, kenapa ini perlu? karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar kebijakan berbasis bukti atau evidence policy, ke depannya kita seperti apa, baik policy mengenai vaksinasi, policy mengenai PPKM, dan policy lainnya terkait pandemi, akan kita buat berbasis data ini,” kata Budi.

“Rencana kami survei ini akan kita lakukan minimal enam bulan sekali. Jadi pertengahan tahun ini akan kita adakan lagi untuk bisa melihat perkembangan dari kondisi kekebalan terhadap virus Sars Cov-2 di Indonesia,” tambah Menkes (gi/ah)/voaindonesia.com/worldometers/ourworldindata.org. []

Jokowi: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Selesai Kurang dari Setahun

Indonesia Targetkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap 2022

Pemerintah Indonesia Menargetkan Vaksinasi Covid-19 Versi WHO

Budi Gunadi Sadikin: Indonesia Vaksinasi 16 Juta per Bulan

Berita terkait
Lima Provinsi dengan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua di Bawah 50%
Dosis kedua lima provinsi yang capaiannya di bawah 50%, yaitu Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Maluku, dan Papua
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina