80% Warga Jepang Minta Olimpiade Tokyo Dibatalkan

Lebih dari 80% warga di Jepang yang disurvei dalam dua jajak pendapat terpisah mengatakan Olimpiade Tokyo harus dibatalkan atau ditunda
Seorang pengunjuk rasa yang menuntut pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 memegang spanduk di depan Stadion Nasional, stadion utama Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Tokyo – Lebih dari 80% warga di Jepang yang disurvei dalam dua jajak pendapat terpisah mengatakan Olimpiade Tokyo harus dibatalkan atau ditunda, atau mengatakan mereka yakin Olimpiade tidak akan berlangsung.

Jajak-jajak pendapat itu dilangsungkan dalam beberapa hari terakhir dan dilakukan oleh kantor berita Jepang Kyodo dan TBS (Tokyo Broadcasting System).

Hasil kedua survei ini bertentangan dengan keputusan panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang terus mengatakan bahwa pesta olahraga akbar yang sebelumnya ditunda itu akan dilangsungkan mulai 23 Juli 2021.

Tokyo sedang menghadapi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) yang mendorong pemerintah nasional pekan lalu untuk memberlakukan keadaan darurat. Ketika mengumumkan keadaan darurat tersebut, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan ia yakin Olimpiade Tokyo akan tetap berlangsung.

olimpiade tokyoSeorang perempuan berjalan melalui Museum Olimpiade Jepang di Tokyo, 13 Maret 2020 (Foto: bbc.com/Indonesia – Reuters)

Jepang sebetulnya relatif berhasil mengendalikan virus corona tetapi lonjakan kasus baru-baru ini telah meningkatkan keraguan tentang perlunya menyelenggarakan Olimpiade, dan kekhawatiran akan potensi bahaya yang ditimbulkan dengan menghadirkan 15 ribu atlet Olimpiade dan Paralimpiade ke negara itu.

Olimpiade itu juga akan menghadirkan puluhan ribu pelatih, juri, sponsor, wartawan dan lain-lain. Belum jelas apakah para penggemar dari luar negeri akan diizinkan datang ke Tokyo, atau apakah para penggemar lokal dibolehkan menghadiri acara itu.

Negara berpenduduk 126 juta orang itu mencatat sekitar 3.800 kematian terkait Covid-19.

Dana yang relatif sangat besar dipertaruhkan dalam penyelenggaraan Olimpade. Pembatalan atau penundaan akan sangat merugikan banyak pihak.

acara1Olimpiade Tokyo, Jepang (Foto: dw.com/id)

Jepang secara resmi menyatakan telah menghabiskan 15,4 miliar dolar AS untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo, meskipun beberapa audit pemerintah menunjukkan jumlah sebenarnya sekitar 25 miliar dolar AS. Semua itu, kecuali 6,7 miliar dolar AS, adalah dana publik.

IOC yang berbasis di Swiss memperoleh 91 persen pendapatannya dari penjualan hak siar dan sponsor Olimpiade.

Jaringan televisi Amerika NBC pada tahun 2011 menyetujui kontrak 4,38 miliar dolar AS dengan IOC untuk menyiarkan empat Olimpiade. Pada tahun 2014, mereka setuju untuk membayar tambahan 7,75 miliar dolar AS untuk enam pertandingan lagi hingga 2032 (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tokyo Pastikan Olimpiade Aman Walau Virus Corona Melonjak
Gubernur Tokyo, Jepang, Yuriko Koike, mengakui parahnya kenaikan jumlah kasus baru virus corona di Jepang, tapi dia pastikan Olimpiade aman
Penonton dari Luar Jepang Bisa Hadir di Olimpiade Tokyo
Komite Olimpiade Internasional yakin penonton asing dari luar Jepang bisa hadir untuk menonton jika mereka sudah mendapat vaksinasi virus corona
Vaksinasi Atlet dan Pendukung Olimpiade Tokyo 2021 di Jepang
Olimpiade Tokyo Juli 2021 dapat diselenggarakan di depan para pendukung setelah atlet dan pendukung divaksinasi virus corona di negara asalnya
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck