80 Ribu TKI di Brunei Darussalam, Sultan Bolkiah Komitmen Perhatikan Keamanan dan Kesejahteraan TKI

Presiden menitipkan keberadaan para WNI kita yang ada di sana dan Sultan mengatakan sudah merupakan komitmen bagi Sultan untuk memperhatikan keamanan dan kesejahteraan mereka yang ada di Brunei Darussalam.
Pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (3/5). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)

Jakarta, (Tagar 3/5/2018) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan saat ini ada sekitar 80 ribu warga negara Indonesia yang tinggal di Brunei Darussalam, sebagian besar adalah tenaga kerja Indonesia (TKI). 

Menurut Menlu Retno, jumlah 80 ribu tersebut setara dengan 20 persen penduduk Brunei. 

Hal ini disampaikan Retno saat mendampingi Presiden Joko Widodo menerima Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/5).

"Sultan mengatakan terima kasih atas keberadaan tenaga kerja Indonesia di Brunei Darussalam yang telah memberikan kontribusi baik secara ekonomi maupun sosial di Brunei Darussalam," tandas Retno, mengutip siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Menlu Retno mengatakan pada pertemuan bilateral dengan Sultan Bolkiah, Presiden Joko Widodo meminta jaminan perlindungan bagi para TKI yang berada di Brunei Darussalam.

"Presiden menitipkan keberadaan para WNI kita yang ada di sana dan Sultan mengatakan sudah merupakan komitmen bagi Sultan untuk memperhatikan keamanan dan kesejahteraan mereka yang ada di Brunei Darussalam," ujarnya.

Selanjutnya, kedua pihak akan membahas draf nota kesepahaman mengenai masalah penempatan dan perlindungan warga negara Indonesia yang ada di Brunei Darussalam. Pada prinsipnya, di tingkat Menteri Luar Negeri masing-masing negara, kedua pihak sepakat untuk menyegerakan pembahasan nota kesepahaman tersebut.

"Misalnya diatur mengenai masalah cost structure-nya. Karena selama ini cost structure untuk penempatan belum dibahas sehingga misalnya tenaga kerja kita bisa saja dia terbebani selama beberapa bulan untuk membayar kembali biaya penempatan. Jadi saya kira cost structure ini adalah isu yang selalu menjadi perhatian," Retno menjelaskan. (Fet)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.