80% Penduduk AS Setuju Joe Biden Pemenang Pilpres 2020

Sebuah jajak pendapat yang dijalankan di AS setelah media proyeksikan kemangan Joe Biden menunjukkan 89% warga AS setuju Biden menang
Presiden Donald Trump (kanan) masih belum mengakui kekalahannya di pemilu terhadap Joe Biden (Foto: abc.net.au/Indonesian - Reuters)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, masih belum juga menyatakan terbuka jika dia kalah dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada tanggal 3 November 2020. Padahal, jajak pendapat menyatakan 80% warga Amerika Serikat setuju jika pemenang Pilpres adalah Joe Biden.

Lembaga Reuters/Ipsos melakukan jajak pendapat dengan bertanya pada warga Amerika Serikat, termasuk mereka dari Partai Republik sebagai pendukung Presiden Trump, sejak media mengatakan Joe sebagai pemenang pilpres, 8 November 2020.

Dalam jajak pendapat yang dikeluarkan hari Selasa, 10 November 2020, waktu setempat, hampir 80% warga AS, di antaranya lebih dari 50 persen pendukung Partai Republik mengakui kemenangan tokoh Partai Demokrat, Joe Biden.

Jajak pendapat yang dilakukan selama empat hari dari hari Sabtu, 7 November 2020 sampai hari Selasa, 10 November 2020, itu mengatakan 79% warga dewasa Amerika Serikat sepakat jika Joe Biden akan menjadi penghuni Gedung Putih untuk masa empat tahun berikutnya sebagai Presiden AS ke-46.

Hanya 13% yang mengatakan hasil pemilu masih belum bisa ditentukan, 3% mengatakan Trump menang, dan 5% mengatakan tidak tahu.

Jajak pendapat juga menanyakan apakah pemilu berlangsung jujur dan adil. Hasilnya 70% warga Amerika (85 persen pendukung Demokrat dan 59 persen pendukung Republik) mengatakan para petugas telah melakukan tugas mereka dengan "kejujuran".

Survei juga menyimpulkan 72% warga berpikiran pihak yang kalah harus mengakui kekalahan dan 60% menyatakan pemindahan kekuasaan dari Donald Trump ke Joe Biden pada tanggal 20 Januari 2021 akan berlangsung mulus.

1. Perilaku Trump Memalukan

Sementara itu, Joe Biden yang sudah menyatakan kemenanganannya hari Sabtu mengatakan adalah hal yang "memalukan" bagi Presiden Donald Trump yang masih belum mengakui kekalahan.

Biden mengatakan tidak ada hal yang menghalangi timnya untuk melakukan pemindahan kekuasaaan.

Berbicara dalam satu kesempatan di negara bagian asalnya Delaware, Biden mengatakan masa transisi sekarang terus berlangsung, meski Trump belum menyatakan kekalahan.

Biden juga mengatakan nama-nama untuk susunan kabinetnya mulai akan muncul pada saat Hari Thanksgiving yang dirayakan Kamis 26 November 2020 mendatang.

Ketika ditanya wartawan, Biden mendapat pertanyaan langsung mengenai pendapatnya bahwa Presiden Trump masih menolak menerima hasil pemilu. "Saya kira terus terang saja ini hal yang memalukan," kata Joe.

Ia mengatakan mengerti perasaan kalah yang dirasakan para pendukung Trump saat ini.

"Saya kira mereka memahami bahwa kita harus bersatu. Kita harus bersama-sama membawa negeri ini keluar dari politik pahit yang sudah kita lihat," katanya.

Ketika ditanya apa yang ingin dikatakannya kepada Trump, Biden menjawab "Tuan Presiden, saya ingin berbicara dengan Anda segera."

Joe Biden juga mengatakan tim transisinya tidak akan mengambil tindakan hukum guna mendesak pemerintahan Trump untuk mengakui kemenangannya secara resmi.

"Terus terang saja saya tidak melihat perlunya tindakan hukum," kata Biden.

2. Pemimpin Dunia Sudah Berbicara dengan Biden

Dalam keterangannya kepada wartawan, Biden mengatakan dia sudah berbicara dengan enam pemimpin dunia, dan mengatakan kepada mereka bahwa "Amerika sudah kembali lagi".

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang memiliki kebijakan konservatif seperti Trump, juga mengatakan dia sudah berbicara lewat telepon dengan Biden hari Selasa kemarin mengenai kerjasama kedua negara di masa depan.

"Saya menyambut baik untuk memperkuat kemitraan antar negara kami dan bekerja sama dengannya dalam prioritas bersama, mulai dari perubahan iklim, mempromosikan demokrasi dan pembangun lebih baik setelah pandemi," tulis PM Johnson di akun Twitter-nya.

Pemimpin lain yang sudah memberikan ucapan selamat adalah Presiden Turki, Tayyip Erdogan.

Dalam pesannya, Presiden Erdogan menekankan kembali keinginan Ankara "untuk bekerjasama erat dengan pemerintahan Amerika Serikat" di masa mendatang dan "kerjasama dan aliansi erat" antar kedua negara akan terus berlanjut bagi perdamaian dunia (Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya)/abc.net.au/indonesian. []

Berita terkait
China Akhirnya Kirim Ucapan Selamat untuk Joe Biden
Sudah sepekan media AS memproyeksikan Joe Biden (Demokrat) sebagai pemenang Pilpres AS baru China mengirimkan ucapan selamat
Joe Biden Lebih Disukai Malaysia, Filipina, dan Vietnam
Presiden AS terpilih, Joe Biden, akan memberi kekuatan bagi negara-negara Asia Tenggara yang berselisih dengan China yang jauh lebih kuat
Joe Biden Bahas Isu-isu Global dengan Pemimpin Dunia
Ketika Presiden AS, Donald Trump, menolak mengakui kemenangan Joe Biden melalui Pilpres, Biden terus menjalin hubungan dengan pemimpin dunia
0
Ramalan Zodiak Rabu 29 Juni 2022, Peruntungan Cinta
Ramalan zodiak Rabu, 29 Juni 2022 untuk semua zodiak yang menggambarkan tentang sebuah peruntungan dalam cinta yang akan Anda alami hari ini.