80% Anak Kelainan Genetika Lahir karena Incest

Dalam merencanakan pernikahan perhatikan silsilah masing-masing calon pasangan. Hindari menikah dengan saudara atau kerabat yang masih ada hubungan darah.
Hindari hubungan seksual sedarah atau pernikahan sedarah demi keselamatan keturunan (ist)

Jakarta (Tagar 15/2/2018) – Incest merupakan penyumbang terbesar lahirnya anak-anak dengan persoalan-persoalan kesehatan yang serius. Di antaranya kondisi mental atau organ tubuh tidak sempurna, atau penyakit-pengakit yang didiagnosis langka.

Incest atau inses adalah hubungan saling mencinta bersifat seksual yang dilakukan pasangan yang memiliki ikatan keluarga atau masih tergolong kerabat dekat, misalnya antara ayah dan anak perempuannya, ibu dan anak laki-lakinya, antarsesama saudara kandung atau saudara tiri.

Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Ketua Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/ Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo mengimbau untuk tidak menikah dengan saudara agar terhindar dari keturunan yang bermasalah.

Dalam merencanakan pernikahan sebaiknya diperhatikan betul silsilah masing-masing calon pasangan.

“Kalau masih satu embah (nenek-kakek) itu jangan. Kalau satu buyut, boleh,” kata Damayanti.

Sebagai gambaran betapa berisiko hubungan seksual sedarah atau pernikahan sedarah, Damayanti menjelaskan terdapat 7000 penyakit langka di dunia (tidak ada data berapa banyak penyakit langka di Indonesia).

Memang ada bayi lahir dengan penyakit langka dari orangtua yang bukan sedarah, namun kebanyakan dari mereka karena berasal dari ibu-bapak yang memiliki hubungan darah.

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo merawat banyak pasien dengan berbagai penyakit langka meski masih menghadapi berbagai hambatan. Terhitung lebih dari 50 penyakit langka telah didiagnosis. Di antaranya Mukopolisakaridosis (tipe I, II, III, IVA, VI, VIII), Fenilketonuria, Defisiensi 6-pyruvil tetrahydropterin synthase, Niemann-Pick, Gaucher, Maple syrup urine disease, Isovaleric Acidemia, Homosistinuria, Hemokromatosis neonatal, Hiperplasia adrenal congenital, Osteogenesis imperfekta, Sindrom Turner, Primary immunodeficiency (PID), Hemofilia, Hipertensi pulmonal, Penyakit Kawasaki, Sindrom Lennox-Gastaut, Sindrom Rett, Spasme infantile, Skleroderma, Tuberosklerosis, Trisomi 18, Sindrom Guillain Barre, Miastenia Gravis, Duchenne Muscular Dystrophy, Spinal Muscular Atrophy, Sindrom Nefrotik Resisten Steroid, Mukormikosis, Aspergilosis. dan masih banyak lagi yang diagnosisnya masih berstatus tersangka belum pasti.

Bukan hal mudah dan murah merawat anak dengan penyakit langka karena di Indonesia belum tersedia laboratorium genetik komprehensif untuk menegakkan diagnosis pasti. Lebih dari separuh penyakit langka belum ada obatnya. Obat-obatan yang sudah ada untuk beberapa penyakit langka ternyata belum tersedia di Indonesia dan harus diimpor dari luar negeri serta dikenakan bea masuk sehingga harganya menjadi sangat mahal.

Selain berisiko terkena penyakit langka, kemungkinan buruk yang dapat terjadi pada keturunan yang berasal dari hubungan sedarah di antaranya anak sangat berisiko lahir dengan cacat serius, gangguan mental, kelainan resesif autosomal, muncul penyakit atau cacat bawaan akibat adanya perkawinan dua gen abnormal, kelainan fisik bawaan, gangguan intelektual parah, dan kematian dini.

Ini videonya:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.