8 Warga Satu Banjar di Bali Tertular Corona dari PMI

Sekda Bali Dewa Made Indra mengatakan PMI yang menularkan Covid-19 sempat berinteraksi dengan warga saat seharusnya karantina mandiri.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra. (Foto: Pemprov Bali/Tagar)

Denpasar - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mendapatkan data adanya delapan orang dalam satu banjar (setingkat RW) di Bali yang tertular Covid-19 atau virus corona dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) melakukan karantina mandiri di rumahnya.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Dewa Made Indra mengatakan delapan orang positif Covid-19 merupakan kasus transmisi lokal tinggal dalam 1 Banjar. Kedelapan orang dalam satu Banjar itu menambah jumlah kasus Covid-19 di Bali sebanyak 22 orang.

Begitu juga di Karangasem, saya juga langsung menanyakan tersebut ke wakil bupati, dari bupati Karangasem didapatkan gambaran seperti itu juga.

Dari 22 orang tersebut, 13 diantaranya disebabkan karena transmisi lokal. Selain itu kasus transmisi lokal lainnya terjadi di Karang Asem di mana empat penambahan kasus positif merupakan satu keluarga.

"Dari 13 orang transmisi lokal itu, 8 orang berasal dari Kabupaten Bangli, dari satu Banjar di Bangli. Kemudian empat orang juga sama dari satu lingkungan keluarga besar di 1 Desa di Karangasem," kata Dewa Indra dalam konferensi pers streaming di Pemprov Denpasar, Selasa, 28 April 2020.

Dewa Made menjelaskan PMI yang menularkan Covid-19 kepada delapan orang tersebut masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Dewa Made menyebut saat masa inkubasi, ia diduga keluar rumah dan berinteraksi dengan warga sekitar sehingga membuat delapan orang di banjar tersebut terinfeksi Covid-19

"Begitu juga di Karangasem, saya juga langsung menanyakan tersebut ke wakil bupati, dari bupati Karangasem didapatkan gambaran seperti itu juga. Ada PMI tidak disiplin mengkarantina diri dirumah sehingga menularkan ke anggota keluarganya," kata Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali.

Lebih lanjut, karena jumlahnya besar dan berada dalam satu banjar maka Satgas Covid-19 Bali langsung berkoordinasi dengan Bupati Bangli dan Bupati Karangasem. Ketua Satgas langsung meminta untuk menjaga dengan baik, agar tidak ada lagi transmisi lokal di lokasi tersebut.

"Dari kasus yang terjadi di Bangli dan Karangasem, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa arahan-arahan Pemprov dan Gugus Tugas Provinsi Bali, oleh Bupati/walikota se-Bali pada tingkat implementasinya di lapangan belum dijalankan secara penuh dan disiplin," ujarnya.

Secara kumulatif pada Selasa, 28 April 2020 pasien positif Covid-19 di Bali bertambah 22 sehingga akumulatif berjumlah 215 orang, 8 WNA dan 207 orang WNI. Sebanyak 22 orang ini terdiri dari 9 PMI/imported case dan 13 Transmisi Lokal.

Sedangkan jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 88 orang (bertambah 7 orang WNI, terdiri dari 5 orang PMI dan 2 orang Non PMI). Jumlah pasien meninggal tetap empat orang (2 WNA, 2 WNI)

Sementara jumlah pasien positif dalam perawatan 123 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas. Sebagian besar pasien ini dilaporkan dalam kondisi fisik baik/sehat, hanya saja harus melakukan prosedur isolasi dan harus kembali diperiksa Swab-nya untuk selanjutnya bisa dinyatakan sembuh.

Check Point MalangTim gabungan memeriksa pengendara yang melintas di check point akses keluar Gerbang Tol Lawang, Malang. (Foto: PT JPM/Tagar/Moh Badar Risqullah)

Pemudik Dilarang Masuk ke Malang

Sementara itu, PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) sebagai pengelola Jalan Tol Ruas Pandaan - Malang menyiagakan tiga lokasi check point. Direktur Utama JPM, Agus Purnomo menjelaskan bahwa adanya tiga check point tersebut berguna mendukung pengendalian transportasi selama masa mudik lebaran ini.

Dalam pelaksanaannya tentu akan dilakukan oleh personil gabungan dari unsur Kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membatasi keluar masuknya kendaraan.

"Pengendalian transportasi ini akan dimulai hari, Selasa 28 April 2020 sampai dengan Minggu 31 Mei 2020. Kami juga menyiapkan dukungan berupa perambuan, water barrier, rubber cone, dan penempatan petugas untuk kanalisasi lajur menuju titik pengendalian transportasi," kata dia dalam keterangan tertulisnya kepada Tagar, Selasa 28 April 2020.

Dipaparkannya, ketiga titik lokasi check point tersebut tersebar di beberapa pintu masuk dan pintu keluar tol. Pertama yaitu berada di akses keluar Gerbang Tol Lawang, Malang difungsikan untuk menyaring kendaraan yang keluar dari jalan tol menuju Kabupaten Malang.

Titik kedua, kata Agus, berada di Tanah Persiapan Rest Area di KM 84 A. Di titik tersebut disebutkannya berguna untuk mengarahkan setiap pengguna jalan dari arah Surabaya masuk ke check point dan akan diperiksa suhu tubuhnya, maksud serta tujuan perjalanan ke Malang.

"Jadi, pengguna jalan yang diizinkan akan diarahkan masuk lajur kiri untuk melanjutkan ke Malang. Tapi, kalau pengguna jalan yang tujuannya mudik atau tidak masuk dalam kriteria yang ditetapkan. Maka dikembalikan melalui U-Turn di KM 84+500 ke arah asal," terangnya.

Selanjutnya untuk check point ketiga berada di Akses Keluar Gerbang Tol Malang. Di titik tersebut disebutkannya berfungsi untuk menjaring pengguna jalan dari arah Lumajang.

"Tentu, sebagaimana dalam ketentuan Permenhub. Pengendalian transportasi ini khusus kendaraan pribadi dan angkutan penumpang. Beda kalau kendaraan dinas, petugas, ambulans dan pemadam kebakaran serta angkutan logistik," jelasnya.

Dengan adanya kebijakan ini, Agus berharap dan mengimbau masyarakat agar menaati peraturan yang ditetapkan Pemerintah. Terutama terkait pelarangan mudik agar penyebaran Covid-19 ini dapat ditekan.

Polisi Perketat Operasi Ketupat Semeru 2020

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Malang Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Leonardus Simarmata menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan enam titik check point pengamanan dalam Operasi Ketupat Semeru 2020 Kota Malang. Bahkan, operasi kali ini akan lebih diperketat dibanding operasi sebelumnya.

Keenam titik check point tersebut dipaparkannya yaitu di Terminal Arjosari, Terminal Landungsari, Stasiun Malang, perbatasan Graha Kencana, pintu keluar tol Madyopuro dan Kacuk. Sebagai antisipasi, petugas medis juga disiap siagakan di setiap pos dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.

"Petugas di setiap pos ini tidak hanya dari unsur keamanan. Tapi juga dari unsur tenaga medis. Apalagi pemerintah sudah menegaskan larangan mudik lebaran tahun ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam Operasi Ketupat Semeru 2020 ini akan berlangsung selama 37 hari yaitu sejak 24 April hingga 31 Mei 2020. Tentunya untuk fokus utama yaitu mengantisipasi warga luar kota yang nekat mudik ke Malang.

"Selain itu, fokus kami berkaitan dengan antisipasi pemudik tadi. Baik keamanan dan kesehatan masyarakat juga jadi fokus kita dalam operasi ini,” ujar mantan Wakapolrestabes Surabaya ini. []

Berita terkait
Polisi Amankan ODP Berkeliaran di Check Point Waru
Satu ODP yang berkeliaran dan ditangkap mengaku bosan menjalani karantina selama 14 hari dan akan pergi ke rumah keluarganya.
Semangat Emalia Lawan Stigma dan Sembuh Covid-19
Emalia Mawar sebelumnya dirawat selama 17 hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Bali karena positif terinfeksi Covid-19.
Sanksi Tegas PSBB di Surabaya Raya Mulai 1 Mei
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan untuk tiga hari ke depan sanksi bagi pelanggar PSBB hanya teguran.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.