8 Sikap yang Harus Diambil Jika Anak Dimarahi Seseorang

kita untuk tetap tenang dan mengatasi masalah yang terjadi dengan sopan dan konstruktif
Ilustrasi. (Foto: Tagar/iStock)

Jakarta - Hal yang paling tidak ingin dilihat orang tua adalah orang lain memarahi anaknya. Jika ini terjadi, pasti Anda akan dipenuhi dan dibanjiri oleh emosi negatif, dan ada alasan terkait evolusi yang sangat normal untuk perasaan ini. 

Namun, sangat penting bagi kita untuk tetap tenang dan mengatasi masalah yang terjadi dengan sopan dan konstruktif, terutama sebagai orang tua. Dilansir dari Brightside, Berikut ini 8 langkah yang harus Anda ambil ketika seseorang memarahi anakmu dengan cara yang kurang baik.


1. Perlihatkan bahwa Anda hadir

Dengan segera menegaskan kehadiranmu dalam masalah yang terjadi ini, dinamika percakapan yang ada bisa segera berubah. Anakmu merasa aman dan terlindungi saat orang dewasa yang dihadapinya harus lebih hormat ketika bicara dengan orang seusia mereka. Mereka bukan lagi pemegang kuasa atas masalah yang terjadi.

Salah satu teknik yang bisa Anda coba adalah meniru sikap dan postur tubuh lawan bicaramu. Ini disebut membangun koneksi, dan ini merupakan cara yang ampuh untuk menyelesaikan kemungkinan terjadinya konflik dengan tampil jujur dan dapat dipercaya.

2. Menilai situasi sebelum bertindak

Amarah bukanlah penasihat yang bijak, jadi, Anda harus bisa menenangkan diri dan mengatasi situasi secara logis. Tarik napas dan pahami masalah yang terjadi dengan baik. Mungkin saja memang anakmu yang salah: mungkin mereka memukul anak lain, merusak barang orang lain, berperilaku buruk di kelas, dan lain-lain.

Doronganmu mungkin cenderung ingin memarahi balik orang dewasa tersebut, tapi alangkah baiknya jika kita membayangkan apa yang akan Anda lakukan jika situasinya berbalik.


3. Buat anak Anda merasa dipahami

Seluruh masalah yang terjadi dapat membuat anak Anda hilang fokus atau bahkan ketakutan. Kita perlu bersabar saat menghadapi anak dan membuat mereka merasa emosi mereka dipahami dan ditanggapi dengan baik. Tatap matanya dan minta anak Anda menjelaskan apa yang terjadi. Tahan prasangka Anda pada situasi ini dan dengarkan penjelasan anak Anda tentang masalah yang terjadi.

Jika sudah merasa dipahami, anakmu akan cenderung mampu memahami ucapanmu dan mempertimbangkan kembali perilakunya kelak.

4. Bicaralah apa adanya

Bicara apa adanya dengan seseorang mungkin dianggap bersikap kasar dan tidak peduli. Tapi terlalu banyak basa-basi cenderung membuat situasi semakin buruk.

Jujurlah dengan lawan bicara Anda. Dengan sopan, beri tahu dia bahwa menurut Anda, memarahi anak Anda adalah tanggung jawab Anda sebagai orangtuanya, dan katakan Anda akan sangat menghargainya jika dia tidak terlibat dalam masalah yang terjadi. Anda juga bisa menyarankan apa yang sebaiknya mereka lakukan jika situasinya berbalik, yaitu dialah yang memarahi anaknya sendiri (jika mereka punya anak).

Bersikap jujur membawa ketegasan, dengan terus bersikap diplomatis, tenang, jujur, dan berpikiran terbuka mengenai masalah yang terjadi.


5. Gunakan humor untuk mencairkan suasana

Jika Anda merasa marah, hal terakhir yang Anda pikirkan pastinya membuat lelucon. Tapi lelucon punya kemampuan besar untuk mencairkan situasi yang rumit dan menurunkan tingkat stres. Melontarkan lelucon ringan bisa langsung membuat orang-orang di sekitar Anda merasa lebih dekat denganmu. Ini juga dapat membantu meredakan ketegangan dan memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk memberikan perspektif baru tentang masalah yang terjadi.

Tentu saja, Anda harus berhati-hati dengan lelucon yang Anda buat. Beberapa jenis lelucon dapat dianggap sebagai sarkastis dan meremehkan, sehingga malah bisa memperburuk keadaan.

6. Menetapkan batasan

Jika orang dewasa yang bersangkutan adalah sosok pemegang otoritas dalam kehidupan anak Anda (seperti guru, pelatih, atau kerabat), penting bagi kita untuk menetapkan batasan guna mencegah situasi yang sama terjadi kembali. Tentu saja, Anda tidak boleh meminta anak Anda diizinkan bertindak sesuka hatinya di kelas atau di lapangan. Anda hanya perlu meminta orang tersebut untuk menggunakan teknik pendisiplinan yang sama seperti yang Anda gunakan di rumah. Dengan begitu, Anda menciptakan pandangan yang konsisten dari sudut pandang sang anak tentang mana yang benar dan mana yang salah, serta membentuk pandangan bahwa perbuatan salah layak diberikan hukuman.


7. Jelaskan situasi yang ada kepada anak Anda

Saat situasinya sudah lebih tenang, penting bagi Anda untuk berdiskusi dan dengan sabar menjelaskan segalanya kepada anak Anda. Langkah ini sangat penting karena cara Anda memahami kesalahan dapat memiliki efek jangka panjang terhadap cara anak Anda menghadapi kesalahan dan kegagalan.

Hibur anak Anda, tapi jangan kasihani dia. Karena, rasa kasihan dapat membawa pesan berbahaya, yaitu merekalah yang benar atau tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan. Sebaliknya, tetaplah tegas dan dengan tenang menjelaskan kenapa tindakannya salah:

“Kamu mengambil mainannya Jenny. Menurutmu, gimana perasaan dia? Bukannya kamu juga akan merasa begitu kalau dia mengambil mainan favoritmu?”

8. Kapan orang dewasa lain boleh memarahi anakmu?

Sebagai orang tua, mengajari anak untuk menghormati orang lain yang punya kuasa tertentu dan berperilaku sesuai norma sosial yang diterima sudah menjadi tugas Anda.  Karena, anak Anda harus mengenali dirinya sebagai bagian dari suatu komunitas (baik itu kelas, tim olahraga, atau taman bermain), dan menyadari bahwa ada orang yang bertanggung jawab atas kelompok-kelompok ini. Jadi, misalnya, saat anak Anda berperilaku buruk di kelas, gurunya berhak menangani masalah itu dan menjelaskan kenapa tindakan semacam ini tidak diperbolehkan.

Namun, merawat anak dengan amarah punya dampak yang serius. Membentak anak dapat menurunkan rasa percaya dirinya, menanamkan kecemasan, dan merusak rasa percaya di antara kedua pihak.

Sebagai orang dewasa, kita bertanggung jawab untuk menyamakan pendapat dengan anak dan memperlakukannya dengan rasa hormat serta kesabaran yang layak dia terima. []


(Sri Wahyuni Sitorus)

Berita terkait
China Batasi Akses Video Game untuk Anak-anak di Bawah Umur
China ambil langkah dramatis untuk mencegah remaja kecanduan video game. Dalam aturan baru yang diterbitkan Senin, 30 Agustus 2021
Anak-anak Usia 6-11 Tahun di Kamboja Vaksinasi Covid-19
Kamboja memulai vaksinasi anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun dengan harapan sekolah-sekolah dapat dibuka kembal
McDonald’s Akan Hilangkan Mainan Plastik dari Menu Anak-anak
Raksasa restoran waralaba cepat saji McDonalds mengatakan hari Selasa, pihaknya akan meniadakan mainan plastik dari Happy Meals
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.