Brebes - Sebanyak 8.000 kendaraan diperkirakan akan masuk ke Jawa Tengah pada libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Polisi mengerahkan 1.700 personel untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pemudik tersebut.
Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi memprediksi sebanyak 8.000 kendaraan akan memasuki Jawa Tengah selama libur panjang cuti bersama mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020.
"Prediksi kendaraan yang akan masuk ke Jateng sebanyak 8.000. 4.000 ke arah selatan, 4.000 ke utara," kata Luthfi saat mengecek kesiapan pengaman arus mudik dan balik libur panjang cuti bersama di Exit Tol Brebes Timur, Selasa, 27 Oktober 2020.
Lonjakan arus kendaraan dari arah Jakarta diperkirakan mulai terjadi pada kemarin sore hingga semalam. Luthfi memastikan kesiapan personelnya dalam mengantisipasi lonjakan arus kendaraan yang akan pulang ke kampung halaman maupun berlibur tersebut.
Khusus tol ada 73 PJR tergelar untuk mengampu kegiatan ini.
Sebanyak 1.700 personel akan dikerahkan di wilayah Kabupaten Brebes hingga Rembang.
"Khusus tol ada 73 PJR tergelar untuk mengampu kegiatan ini. Di samping polres-polres jajaran melakukan kegiatan mereka yang tidak terpantau oleh tol itu sendiri," ujar dia.
Di samping itu, Luthfi melanjutkan, pos pemantauan juga akan didirikan di Exit Tol Brebes Timur atau Brexit, Exit Tol Brebes Utara, Kalikangkung Semarang, Banyumas, dan Rembang selama libur panjang.
"Itu untuk memantau arus mudik dan balik," ujar dia.
Baca juga:
- Libur Panjang, Penumpang KA Sumbar Diprediksi Naik 10 Persen
- Tips Menjaga Kulit saat Liburan ke Tempat Dingin, Awas Kering
- Pengamanan Jalur Wisata Saat Libur Panjang di Yogyakarta
Menurut Luthfi, arus mudik pada libur panjang ini berbeda dengan arus mudik sebelum-sebelumnya. Sebab saat ini kepolisian bersama TNI dan instansi terkait lain masih menggelar operasi yustisi penegakkan disiplin protokol kesehatan.
Selain itu, kepolisian juga menggelar Operasi Zebra Candi 2020 pada 25 Oktober hingga 6 November mendatang.
"Operasi Zebra titik beratnya adalah dalam rangka ikut serta memutus mata rantai Covid itu sendiri, tidak peduli itu para pemudik di wilayah kita," tandas mantan Kepala Polresta Solo itu. []