Jakarta - Dalam asuransi, premi merupakan salah satu komponen penting. Dimana premi asuransi akan sangat berpengaruh terhadap pemerolehan manfaat dari produk asuransi yang dibeli. Besaran premi juga ditentukan berdasarkan persetujuan pemegang polis kepada perusahaan asuransi.
Premi menjadi konsekuensi dari pengalihan risiko atau kerugian yang dilakukan oleh pemegang polis kepada perusahaan asuransi. Jadi, apabila risiko tersebut tiba-tiba datang, pihak perusahaan asuransi akan mengembalikan premi yang sudah Anda bayarkan dalam jumlah tertentu sesuai dengan perjanjian di dalam polis.
Premi asuransi jiwa sendiri juga sama dengan penjelasan di atas dimana sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pemegang polis kepada perusahaan asuransi untuk bisa mengalihkan risikonya ke perusahaan.
Jika sudah membayar premi, maka nasabah bisa mendapatkan proteksi asuransi jiwa. Cara menghitung premi asuransi jiwa berbeda-beda berdasarkan perusahaan
Berikut faktor yang mempengaruhi besaran premi.
Besaran uang pertanggungan. Jumlah uang yang akan diberikan kepada ahli waris jika terjadi risiko ini adalah faktor yang paling menentukan besaran premi asuransi. Semakin besar uang pertanggungan, maka semakin tinggi preminya, begitu pula sebaliknya.
Tipe asuransi. Jenis asuransi menentukan berapa besar premi yang harus kita bayar. Misalnya saja untuk asuransi term life besarannya akan jauh lebih kecil daripada whole life, karena premi akan hangus selepas waktu asuransi berakhir.
Jangka waktu asuransi. Berapa lamanya kita mengambil opsi perlindungan juga bakal mempengaruhi besaran premi; semakin lama waktunya maka semakin tinggi preminya. Maka tentu saja premi term life 10 tahun akan lebih mahal daripada yang hanya 5 tahun saja.
Usia tertanggung. Semakin muda usia, tentu biaya premi akan lebih murah. Coba saja bandingkan premi askes nasabah berusia 25 dan 35 tahun, tentu akan cukup jauh bedanya!
Jumlah pertanggungan. Ingat kembali tujuan asuransi jiwa sebagai pelindung keluarga. Maka makin banyak jumlah tanggungan, otomatis uang pertanggungannya juga semakin besar karena makin banyak perut yang harus diisi. Oleh sebab itu, preminya tentu semakin mahal juga.
Kondisi kesehatan. Kesehatan dan gaya hidup tentu bakal mempengaruhi risiko terkena penyakit. Oleh sebab itu, premi asuransi jiwa yang dikenakan juga beda. Kebiasaan yang kurang baik untuk kesehatan seperti merokok atau olahraga ekstrim bisa memberatkan nilai premi.
Rider. Agen sering menanyakan apakah kita mau menambah perluasan asuransi atau membeli rider. Terkesan menguntungkan, padahal sebenarnya dengan menambah rider maka premi akan semakin besar. Makanya penting untuk memilih pertanggungan yang penting-penting saja.
Komponen investasi. Produk yang menawarkan benefit investasi tentunya bakal mengenakan premi lebih tinggi dari asuransi murni. Oleh sebab itu, sebenarnya produk seperti ini kurang efektif karena proteksi jadi tidak maksimal. Namun, pilihan kembali kepada masing-masing individu untuk memutuskan.
Dari beberapa faktor di atas, dapat disimpulkan. Apabila ingin mendapatkan premi murah, sebaiknya daftarkan diri dalam asuransi jiwa sedini mungkin, selain itu hitung besaran UP yang dibutuhkan. Terakhir, pertimbangkan manfaat apa saja yang dibutuhkan dan tidak lupa bandingkan dengan polis secara online.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Begini Cara Mengklaim Asuransi Jiwa
- 8 Manfaat dan Pentingnya Asuransi Jiwa untuk Masa Depan
- Rincian Biaya yang Dikenakan Pada Asuransi Jiwa Unit Link
- 6 Perbedaan Asuransi Jiwa Tradisional dengan Unit Link