79 Kasus Covid-19 Ditemukan Terkait Dengan Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo 2020 tidak boleh dinilai berdasarkan jumlah kasus Covid-19 yang muncul karena tidak mungkin hilangkan risiko adanya virus itu
Warga berfoto dengan tampilan Cincin Olimpiade di Bandara Internasional Haneda di Tokyo, Kamis, 8 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Koji Sasahara)

Jakarta – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia PBB (World Health Organization/WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, Rabu, 21 Juli 2021, Olimpiade Tokyo 2020 tidak boleh dinilai berdasarkan jumlah kasus Covid-19 yang muncul karena tidak mungkin menghilangkan risiko adanya virus itu.

Tedros dalam pidatonya di pertemuan Komite Olimpiade Internasional menekankan bagaimana kasus-kasus infeksi ditangani adalah hal yang paling penting.

“Tanda keberhasilannya adalah memastikan bahwa setiap kasus diidentifikasi, diisolasi, dilacak, dan dirawat secepat mungkin dan penularan selanjutnya terputus,” katanya, seperti dikutip oleh Kantor Berita Associated Press (AP), Rabu, 21 Juli 2021.

dirjen whoDirektur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (Foto: voaindonesia.com/Video Grab)

Jumlah kasus Covid-19 terkait Olimpiade di Jepang bulan ini mencapai 79 pada Rabu, 21 Juli 2021. Lebih banyak jumlah atlet internasional yang dinyatakan positif di negara masing-masing dan tidak dapat bepergian.

“Tanda keberhasilan dalam dua minggu mendatang bukanlah nol kasus,” kata Tedros. Dia mencatat sejumlah atlet yang dinyatakan positif di Jepang, termasuk di perkampungan atlet di Teluk Tokyo, di mana sebagian besar dari 11.000 orang akan tinggal.

Pakar kesehatan di Jepang telah memperingatkan Olimpiade menjadi acara "penyebar super" karena mengumpulkan puluhan ribu atlet, ofisial, dan pekerja selama penerapan status darurat setempat.

stadion nasional tokyoStadion Nasional di Tokyo, Jepang, Senin, 12 Juli 2021 saat Tokyo mendeklarasikan keadaan darurat adalah hal yang tidak terduga dari pemerintahan PM Suga (Foto: japantimes.co.jp/KYODO)

“Tidak ada nol risiko dalam hidup,” kata Tedros, yang memulai pidato utamanya beberapa menit setelah pertandingan softball pertama dimulai di Fukushima. Ia menambahkan Jepang “memberikan keberanian kepada seluruh dunia.”

Pemimpin WHO juga memiliki pesan yang lebih kritis dan tantangan bagi para pemimpin negara-negara kaya tentang berbagi vaksin secara lebih adil di dunia.

“Pandemi adalah ujian dan dunia gagal,” kata Tedros, memprediksi akan ada lebih dari 100 ribu orang meninggal akibat Covid-19 di seluruh dunia sebelum api obor Olimpiade padam di Tokyo pada 8 Agustus 2021 (ah/au/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
2 Atlet Positif Covid-19 di Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo 2020
Dua atlet jadi yang pertama positif terpapar virus corona (Covid-19) di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020
Olimpiade Tokyo Sebagai Olimpiade yang Tak Menyenangkan
Karena pembatasan Covid-19sebagian media mencap Olimpiade Tokyo 2020 sebagai “Olimpiade yang tidak menyenangkan
0
Harga TBS Sawit Terjun Bebas, Sultan Najamudin Minta Pemerintah Tingkatkan Porsi Penggunaan CPO
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah untuk melakukan akselerasi penyerapan stok CPO.