77.700 Hektare Lahan Pertanian di Amerika Milik Investor China

Anggota Kongres AS prihatin dengan kepemilikan China atas lahan pertanian di AS, Kongres rancang UU yang batasi pemilikan asing atas lahan di AS
Seorang petani di ladang kacang kedelai di dekat Claremont di bagian selatan Minnesota, AS, 18 Juli 2018 (Foto: voaindonesia.com - AP/Jim Mone)

Jakarta – Persaingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China sekarang termasuk lahan pertanian di AS. Sementara itu anggota Kongres bipartisan memperbarui fokus mereka untuk mengamankan rantai pasokan pangan AS dengan membatasi China dan entitas lain membeli lahan pertanian.

Komisi Anggaran DPR baru-baru ini menyetujui ketentuan yang akan melarang perusahaan China memiliki lebih banyak lahan pertanian dari yang sudah mereka miliki. Ketentuan tersebut juga akan membuat kepemilikan tersebut tidak memenuhi syarat untuk subsidi pertanian AS.

Anggota Kongres, Partai Republik dari Washington Dan Newhouse, yang memperkenalkan amandemen tersebut, mengatakan pada sidang bulan lalu bahwa tren saat ini "mengarahkan kita ke arah penciptaan monopoli lahan pertanian milik China."

Menurut data Departemen Pertanian AS (USDA - U.S. Department of Agriculture), sampai Desember 2019, investor China memiliki hampir 77.700 hektare lahan pertanian di Amerika, dengan nilai total 1,9 miliar dolar AS,

Berdasarkan data Land Report, Bill Gates dari Microsoft adalah pemilik tanah swasta terbesar di AS, memiliki 97.934 hektare.

Secara nasional, entitas Kanada adalah investor asing terbesar di lahan pertanian AS, menurut angka USDA, yang menunjukkan total lahan pertanian AS adalah sedikit lebih dari 363 juta hektare.

lahan amerika milik investor braxilFoto 3 Juni 2019 ini menunjukkan ladang pertanian di barat daya Bondville, Illinois, AS, milik Augusta Farms, sebuah perusahaan yang berbasis di Brasil (Foto: apnews.com - Darrell Hoemann/The Midwest Center for Investigative Reporting via AP)

Rancangan undang-undang (RUU) itu, jika disahkan, akan “memastikan rantai pasokan pangan AS aman dan mandiri, terutama setelah semua gangguan terhadap pangan yang kita semua alami selama pandemi baru-baru ini,” kata Newhouse, seorang petani Yakima Valley generasi ketiga.

Newhouse memimpin departemen pertanian, negara bagian Washington dari 2009 hingga 2013. Distrik Kongresnya mencakup lebih dari 10.000 pertanian, menghasilkan berbagai tanaman mulai dari kentang hingga anggur untuk minuman anggur.

Diskusi tentang apakah perusahaan atau individu China harus diizinkan untuk memperoleh lahan pertanian AS muncul pada saat Gedung Putih dan Kongres mengambil langkah-langkah untuk mengekang ketergantungan ekonomi AS pada China, terutama dalam industri-industri penting pada sektor-sektor yang kritis. Dan lahan pertanian yang menghasilkan tanaman yang dikonsumsi oleh manusia dan hewan diperlukan untuk keamanan serta identitas nasional.

Dalam dekade terakhir, selain membeli agribisnis besar seperti Smithfield Foods, yang dibeli Shuanghui International pada 2013 seharga 4,72 miliar dolar AS, perusahaan China telah memperluas kehadirannya dalam agribisnis Amerika dan global dengan membeli lahan pertanian.

Studi USDA 2018 menemukan investasi pertanian China di seluruh dunia tumbuh lebih dari sepuluh kali lipat dari 2009 hingga 2016 (my/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Israel Izinkan Gaza Ekspor Produk Pertanian Secara Terbatas
Israel pada Minggu, 20 Juni 2021, mengatakan akan mengizinkan "ekspor produk pertanian terbatas" dari Gaza
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi