Cirebon - Kabupaten Cirebon, merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur dan berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Kabupaten Cirebon sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Barat dari arah timur di Pantura (pantai utara).
Kabupaten ini terdiri atas 40 kecamatan, 412 desa dan 12 kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon di Kecamatan Sumber.
Sebagai salah satu pintu masuk Jawa Barat dari arah timur, Kabupaten Cirebon tentulah sangat terkenal. Karena mudah di akses dari berbagai wilayah di Pulau Jawa. Namun, sayangnya meskipun sebagai salah satu pintu masuk di Jawa Barat masih banyak desa di kabupaten ini yang masih tertinggal.
1. Sinyal Telepon Seluler dan Internet Tidak Ada
Salah satu desa di Kabupaten Cirebon belum bisa merasakan sepenuhnya makna kemerdekaan biarpun sudah 75 merdeka. Seperti apa yang dirasakan oleh warga Desa Kerandon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, yang sampai saat ini belum dapat menikmati sinyal telepon seluler secara baik.
Terletak di antara perbukitan ditambah lagi dengan kondisi desa yang cukup jauh dari wilayah perkotaan, membuat Desa Kerandon tidak banyak diketahui keberadaannya mengingat sejumlah akses menuju Desa Kerandon pun kurang representatif karena jalannya sempit.
Kepala Desa Kerandon, Kecamatan Talun, Jabar, Nana (Foto: Tagar/Charles)Kepala Desa Kerandon, Nana, mengungkapkan hingga saat ini hampir di seluruh wilayah bagian dari Desa Kerandon masih sulit untuk mendapatkan sinyal telepon seluler. "Sinyal di desa kami ini masih susah karena belum ada tiang pemancarnya," kata Nana saat ditemui di Kantor Balai Desa Kerandon, 16 Agustus 2020.
Masih menurut Nana, dengan kontur tanah yang berada di kawasan perbukitan membuat Desa Kerandon sulit untuk mendapatkan sinyal telepon seluler. "Apalagi desa ini ‘kan ada di antara perbukitan ditambah tihang pemancarnya juga gak ada, jadi kami bersama masyarakat sangat sulit buat dapet sinyalnya," tutur Nana.
Bahkan bukan hanya sinyal telepon seluler yang masih sulit didapatkan, begitu juga jaringan internet yang masih lumayan sulit didapatkan oleh masyarakat Desa Kerandon. "Bukan sinyal aja yang susah, tapi internet juga susah di sini kita dapatkan," ujar Nana.
2. Jaringan Sudah Terpasang Sinyal Tidak Ada
Terlebih lagi di tengah kemajuan zaman era 4.0, kebutuhan internet bagi perangkat desa sangat diperlukan. Karena saat ini pihaknya dituntut untuk menjalankan sistem kerja yang diimbangi dengan jaringan internet.
"Internet sangat dibutuhkan untuk pelayanan masyarakat juga biar lebih gampang dan lebih cepat, apalagi untuk sekarang pelaporan desa harus dikirim secara online. Susahnya internet itu menghambat kinerja kami," kata Nana.
Oleh karena itu dia berharap, agar Pemerintah Kabupaten Cirebon segera bisa memberikan fasilitas jaringan internet ke desanya. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya hanya baru mendapatkan jaringannya saja namun belum dapat dipergunakan.
"Kita memang sudah dapat bantuan dari pemerintah tapi baru dipasang jaringannya aja dan belum bisa di pakai, kalo udah ada internet di balai desa kami siap memberikan fasilitas internet bagi masyarakat,” ujar Nana. Apalagi di desa ada potensi wisata dan internet bisa dijadikan sebagai alat untuk mempromosikannya. “Di desa kami ini ada wisata ziarah peninggalan leluhur Sunan Gunung Jati. Ada empat lokasi ziarah diantaranya, Cimandung, Nyai Endang Geulis dan Balong Biru," kata Nana.
Sementara itu salah satu warga Desa Kerandon, Sholeh, membenarkan jika selama ini dia masih sulit mendapatkan sinyal telepon dan sama sulitnya mendapatkan jaringan internet. "Iya selama ini kita memang sudah dapetin sinyal sama internet," ujar Soleh.
Oleh karena itu Sholeh juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk bisa memperhatikan fasilitas sinyal telepon dan jaringan internet bagi Desa Kerandon agar masyarakat bisa menikmati hal yang dengan apa yang dirasakan dengan masyarakat lainnya di luar Desa Kerandon (pen). []
