74 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Dievakuasi Basarnas

Sedikitnya 74 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah berhasil dievakuasi Basarnas.
Sedikitnya 74 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah berhasil dievakuasi Basarnas. (Foto: Tagar/Oscar Siagian Via Getty Images)

Jakarta - Sedikitnya 74 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah berhasil dievakuasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) selama tiga hari pencarian.

Dari hasil operasi hingga Senin, 11 Januari 2021 malam, sekitar pukul 22.05 WIB, Basarnas mendapat tambahan 29 kantong jenazah yang diduga berisi bagian tubuh penumpang pesawat tersebut.

"Yang berarti kita sudah menemukan total sebanyak 74 kantong jenazah," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta.

Selain itu, Basarnas mendapat temuan tambahan berupa 16 kantong puing kecil serta potongan besar pesawat sebesar 24 kantong.

"Untuk bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke Disaster victim investigation (DVI), dan untuk material pesawat kami serahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Bagus dilansir Antara.

Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan satu kantong dari KRI Tjiptadi.

Seluruh obyek pencarian tersebut merupakan hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.

Adapun jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3.818 orang. Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulans.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.[]

Berita terkait
Kronologi Pengalihan Penumpang NAM Air ke Sriwijaya Air SJ 182
Beberapa keluarga korban mengeluh terkait adanya pengalihan penumpang maskapai NAM Air ke Sriwijaya Air.
Pencarian Korban Sriwijaya SJ 182 Diperluas, 53 Kapal Dikerahkan
Hari ke tiga pencarian dan pertolongan korban Sriwijaya Air SJ 182, petugas mengerahkan 53 unit kapal dan memperluas wilayah pencarian.
Duka Alumni SMK Pelayaran Padang di Sriwijaya Air SJ 182
Satu penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang di Kepulauan Seribu diketahui merupakan alumni SMK Pelayaran Padang. Dialah, Angga Fernando Afrion.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.