73 Tahun Pemprov Jabar, DPRD Berharap Angka Kemiskinan Terus Berkurang

73 Tahun Pemprov Jabar, DPRD berharap angka kemiskinan terus berkurang. “Insyallah apabila pembangunan merata di seluruh wilayah Jabar, dari Utara hingga Selatan, jumlah kemiskinan di Jabar akan berkurang bahkan zero,” tutur Ade Barkah Surahman.
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jabar dalam rangka Memperingati Hari Jadi ke-73 Tahun Provinsi Jabar, Bandung, Minggu (19/8/2018). (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar, 19/8/2018) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) berharap di momentum HUT Jabar ke-73, Provinsi Jabar mampu mengurangi angka kemiskinan di seluruh wilayahnya. Mengingat, baik Pemerintah Pusat maupun Provinsi Jabar tengah masif melakukan pemerataan pembangunan baik fisik maupun non fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Insyallah apabila pembangunan merata di seluruh wilayah Jabar, dari Utara hingga Selatan, jumlah kemiskinan di Jabar akan berkurang bahkan zero,” tutur Wakil Ketua DPRD Jabar dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Ade Barkah Surahman usai acara Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jabar dalam rangka Memperingati Hari Jadi ke-73 Tahun Provinsi Jabar, Bandung, Minggu (19/8/2018).

Lebih lanjut Ade menjelaskan, dirinya meyakini bahwa apa yang sedang dilakukan Pemerintah Provinsi Jabar dan Pusat yang masif melakukan pembangunan fisik khususnya di daerah-daerah terpencil atau terluar seperti infrastruktur dari jalan tol, pelabuhan sampai bandara untuk membuka konektivitas antardaerah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

“Karena dibangunnya pusat-pusat ekonomi baru atau infrastruktur pendukung lainnya akan mempermudah arus jalur distribusi logistik dan transportasi, kemudian akan membuka lapangan pekerjaan baru yang tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Selain itu, terang politisi senior Golkar ini, DPRD Jabar pun sangat berharap terhadap proyek-proyek strategis nasional dan Pemerintah Provinsi Jabar yang saat ini tengah dipercepat penyelesaiannya sesuai jadwal. Salah satunya, pembangunan Jalan Tol Cisumdawu dan Bocimi dan pembangunan bendungan-bendungan strategis.

“Karena semuanya sudah masuk dalam tahap perencanaan dan beberapa ada yang sudah dalam tahap pengerjaan, diharapkan proyek-proyek tersebut dapat selesai sesuai target (tidak mangkrak lagi),” terangnya.

Tetap Kondusif

Di samping itu, kata dia, DPRD Jabar pun sangat berharap menjelang Pemilihan Legislatif dan Presiden 2019 Jawa Barat tetap aman, nyaman dan kondusif. Sebagaimana saat pelaksanaan Pilkada Jabar yang dapat terlaksana dengan baik tanpa ada konflik, meskipun sebelumnya diprediksi banyak pihak Jabar rawan konflik khususnya politisasi politik SARA.

“Tapi alhamdulilah Jabar nyatanya aman, dan hal ini diharapkan terjadi juga di Pileg dan Pilpres 2019. Untuk itu, kami berharap kepada semua elemen masyarakat di Jabar yang terus mempertahankan Jabar Juara, nyaman, aman dan membuat betah seluruh warga Jabar meski sedang melaksanakan pesta demokrasi (Pileg dan Pilpres 2019),” kata dia.

Diharapkan cita-cita Jabar menjadi icon provinsi yang aman dalam setiap pelaksanaan Pemilu terus disematkan kepada Provinsi Jabar. Karena, terbukti beberapa kali melalukan Pemilihan Umum, Jabar hampir tidak ada gesekan konflik yang berarti, padahal Jabar dengan jumlah penduduk terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain menjadi perebutan.

“Jabar itu dengan penduduk yang banyak, yang menjadi perebutan tetapi kalau urusan pilih memilih ahamdulilah selalu aman dan rukun-rukun dan alhamdulilah juga tidak ada gesekan juga,” ujarnya.

Belum Terasa

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Partai Golongan Karya, Yod Mintaraga mengkritisi pembangunan infrastruktur yang tengah masif dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun daerah (Provinsi Jabar) sampai saat ini belum memberikan dampak positif secara maksimal atau dengan kata lain belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Padahal sebagaimana tujuan awal, pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah digenjot diharapkan dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi di daerah, atau memangkas alur distribusi barang dan orang sehingga komoditas di daerah menjadi jauh lebih murah, dan transportasi pun murah,” tuturnya.

Di samping itu terang dia, dirinya pun mengkritisi soal konektivitas antarproyek infrastruktur jalan tol, pelabuhan, bandara dan pusat-pusat perekonomian yang saat ini belum dimaksimalkan. Sehingga, pengaruh positifnya belum begitu terasa oleh masyarakat sekitar.

“Baiknya memang pembangunan fisik (infrastruktur) akan berpengaruh positif secara langsung kepada masyarakat. Hal yang paling sederhana adalah membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Di mana dengan kesempatan kerja ini akan meningkatkan pendapatan, daya beli masyarakat dan tentunya akan berpengaruh terhadap PAD kita juga,” terangnya.

Yod Mintaraga pun menyoal desakan atas percepatan pembangunan jalan tol yang terhubung dengan BIJB. Sebab, apabila jalan tol yang terhubung k BIJB tidak akan selesai sesuai jadwal maka akan percuma karena masyarakat yang akan ke BIJB harus melewati jalur yang lebih panjang.

“BIJB itu harus segera didukung dengan infrastruktur pendukung, yaitu jalan tol salah satunya. Apabila mau ke BIJB mau lewat mana? Dari Cileunyi harus cepat dibangun ke Sumedang salah satunya,” jelasnya.

Adapun mengingat masa bakti Pj Gubernur Jabar sangatlah singkat, apa yang tadi disampaikannya, khususnya proyek strategis nasional dan Provinsi Jabar harus dilanjutkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih nanti, dan diharapkan program-program yang sudah ada dengan kepala daerah yang terpilih dapat sinkron.

“Menjadi motivasi bagi Kita semua agar ke depan apa yang disampaikan oleh Pj Gubernur Jabar harus ditindaklanjuti sampai selesai, dan tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat Jabar, dan ini tentunya akan menjadi pekerjaan untuk dilanjutkan sebaik-baiknya oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar yang baru nanti,” ujarnya. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.