7 Tips Investasi Properti Untuk Pemula

Investasi properti adalah investasi yang cukup fleksibel, ia dapat menjadi investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang.
Ilustrasi properti. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Investasi properti merupakan jenis instrumen investasi panjang yang menjanjikan dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, properti yang mencakup tanah bangunan dianggap memberi keuntungan yang berlipat ganda. Pasalnya, harga properti terus meningkat pada setiap tahunnya.

Investasi properti merupakan jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian, kepemilikan, penyewaan, pengelolaan, dan penjualan real estate untuk menghasilkan keuntungan atau profit.

Investasi properti adalah pembelian properti real estate yang ditujukan untuk mendapatkan Return of Investment (ROI), baik melalui hasil sewa, penjualan kembali atau keduanya

Properti itu sendiri dapat dimiliki oleh investor perorangan, investor dalam bentuk kelompok, atau sebuah korporasi,dilihat dari jangka waktunya, investasi properti adalah investasi yang cukup fleksibel, ia dapat menjadi investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tips investasi properti yang dapat dilakukan pemula.


1. Riset lokasi

Sebelum menentukkan lokasi properti untuk investasi, kamu harus melakukan riset lokasi yang memiliki potensi kenaikan harga. Lokasi menjadi kunci utama dalam berinvestasi properti, karena memiliki aksesibilitas yang baik. Semakin strategis lokasi properti yang ingin dibeli, semakin besar potensi kenaikan harga properti di masa depan.

Lokasi yang strategis cenderung dengan suasana yang ramai, maksudnya infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat umum. Misalnya, lokasi strategis dekat dengan akses jalan, pusat perbelanjaan, dan hal lainnya yang dibutuhkan masyarakat dalam menjalani aktivitas kesehariannya.


2. Jangan ada unsur perasaan

Jika ingin membeli rumah untuk berinvestasi, jangan pernah memiliki perasaan jatuh hati pada rumah yang ingin dibeli. Kamu harus mengetahui rumah tersebut untuk ditinggali atau untuk di investasikan.

Jika membeli rumah untuk di investasikan, pastikan kamu menego harga rumah terlebih dahulu untuk mendapatkan harga terbaik. Banyak milenial yang membeli rumah untuk di investasikan dengan alasan jatuh hati, sehingga ia berani membayar harga untuk membeli rumah tersebut.

Kalau begini, harga rumah tersebut bisa jadi kemahalan dan berdampak pada nilai investasi ke depannya.


3. Memeriksa reputasi pengembang

Nama pengembang atau developer menjadi salah satu alasan kuat yang dapat meyakinkan calon pembeli memutuskan bertransaksi. Tak dapat dipungkiri, bila masyarakat telah memiliki ekspetasi tertentu ketika mendengar nama developer terkenal.

Developer terkenal biasanya lebih dipercaya karena memiliki kualitas yang sudah teruji dan faktor keamanan dalam transaksi jual beli properti. Maka dari itu, reputasi developer menentukkan suatu pembangunan dapat diselesaikan dengan baik atau tidak dari target lepas kunci.

Kamu dapat memeriksa ke berbagai organisasi pengembang, salah satunya Real Estate Indonesia (REI). Melalui situs REI, kamu dapat mencari tahu apakah perusahaan tersebut masuk dalam daftar pengembang atau tidak.

Perhatikan juga track recordnya. Perusahaan developer yang memiliki kredibilitas, memiliki tanggung jawab jika terjadi suatu masalah karena mengutamakan kepentingan konsumen.


4. Harga yang terjangkau

Jika membeli rumah untuk tujuan investasi, jangan pernah terburu-buru untuk membeli rumah. Kamu harus melihat harga pasaran properti di kawasan tersebut, yang dapat dilihat secara online maupun secara offline.

Tujuannya, agar kamu tidak membeli rumah dengan harga yang kemahalan, sehingga kamu tidak akan rugi membeli rumah tersebut. Pilihlah properti dengan harga terbaik yang dapat kamu peroleh, sehingga kamu pun akan meraup keuntungan besar di masa yang akan mendatang.

Prinsip investasi adalah dapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan modal seminimal mungkin. Maka dari itu, perlu adanya riset harga di pasaran.


5. Sesuaikan dengan kondisi finansial

Untuk membeli rumah untuk diinvestasikan, sesuaikan dengan kondisi finansial pribadi. Dengan begitu, kamu dapat melihat gambaran berapa banyak dana yang telah tersedia untuk investasi.

Membeli properti bukan hanya membayar biaya pokok, namun ada biaya lainnya seperti uang tanda jadi, angsuran, biaya kepengurusan lainnya dan masih banyak biaya yang harus kamu bayarkan. Maka dari itu, kamu harus menyesuaikan harga rumah dengan kondisi finansial, agar tidak berat untuk melakukan pembayaran.


6. Persetujuan KPR

Jika kondisi finansial yang tidak memungkinkan untuk membeli rumah, kamu dapat mengajukan pinjaman KPR (Kredit Pemilikan Rumah). KPR adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah.

Namun kamu harus mempunyai pekerjaan dengan posisi serta gaji yang cukup tinggi atau usaha yang telah berjalan. Biasanya, masyarakat akan berusaha untuk mendapatkan persetujuan KPR untuk meringankan biaya pembayaran rumah. Memiliki persetujuan KPR, dapat mencegah terjadi kegagalan transaksi jual beli rumah antara kamu dan agen perumahan.


7. Cek legalitas dokumen

Bagi investor pemula, harus teliliti dalam memeriksa kelengkapan dokumen seperti sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh pengembang secara hukum. Kamu harus teliti dalam memilih unit perumahan yang dijadikan sebagai investasi, dengan menanyakan akta tanah kepada notaris yang mengurus.

(Raffly Azmi)


Baca Juga:


Berita terkait
4 Risiko Investasi Properti yang Perlu Anda Ketahui
Kekurangan likuid sudah menjadi hal yang banyak terjadi pada investor properti.
Ingin Investasi Properti? Ini 5 Hal yang Perlu Anda Ketahui
Investasi properti butuh modal awal yang cukup besar. Jika tidak berhati- hati, makan akan menimbulkan kerugian yang besar juga.
5 Cara Melakukan Investasi Properti dengan Cerdas
Selain itu kreatifitas juga dibutuhkan dalam membuat desain proyek dan pemasaran supaya proyek Anda lebih mudah dalam pemasaran.