7 Tanda Anda Perlu ke Psikolog untuk Terapi Psikologis

Banyak orang tak ingin ke psikolog karena menganggap masalah yang dimilikinya tidak parah.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/ist)

Jakarta - Ada saatnya seseorang harus pergi ke psikolog untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Karena, kesehatan mental seseorang tidak selalu berbanding lurus dengan kesehatan fisik.

Saat Anda ingin mencoba datang dan berkonsultasi ke psikolog, tak jarang pikiran Anda mendadak penuh dengan pertanyaan-pertanyaan, ini menunjukkan kesehatan mental Anda sedang tidak baik.

Apakah penting seseorang untuk pergi ke psikolog saat kesehatan mentalnya terganggu?

Banyak orang tak ingin ke psikolog karena menganggap masalah yang dimilikinya tidak parah. Ada yang memiliki anggapan bahwa pergi ke psikolog berarti memiliki gangguan kejiwaan dan merasa malu jika harus pergi ke psikolog.

Tak masalah jika Anda mengalami ini tenang saja, karena Anda tidak sendiri.

Banyak orang non-psikologi yang sering curhat atau berbagi cerita pada temannya. Sebab, mereka beranggapan bahwa saat ia menceritakan masalahnya pada temannya, beban yang ada di kepalanya akan hilang.

Padahal tidak demikian. Berbagi cerita pada teman atau pada psikolog adalah dua hal yang berbeda, dari cara responnya hingga penanganannya.

Namun, ada beberapa masalah yang tidak cukup dengan bercerita ke orang lain untuk menghilangkannya.

Sehingga butuh seseorang yang ahli dalam mengungkap sebuah permasalahan yang ada dalam pikiran Anda.

Orang yang ahli dalam hal tersebut adalah psikolog. Sebab tidak semua permasalahan dapat diungkap dengan mudah.

Seperti susah tidur. Teman Anda mungkin akan mengatakan bahwa Anda mengalami insomnia, dan harus diatasi dengan hal ini.

Namun, susah tidur tidak hanya disebabkan oleh insomnia. Bisa jadi karena pikiran yang terlalu berat.

Misalnya terlalu memikirkan hewan peliharaan Anda yang hilang, hingga membuat susah untuk tidur.

Disinilah peran psikolog untuk membantu Anda mengatasi masalah. Kapan seseorang harus ke psikolog? Berikut tanda seseorang harus pergi ke psikolog, antara lain:


1. Saat segala hal yang Anda rasakan terlalu intens atau terlalu berat

Semua orang pernah mengalami stress dan hal tersebut wajar dalam kadar tertentu. Sebab, tress juga dibutuhkan agar individu dapat bergerak dan berfungsi dalam kesehariannya.

Namun, ketika tingkat stress terlalu tinggi akan membuat seseorang tidak dapat melakukan apa-apa.


2. Saat merasa lelah yang berkepanjangan

Semua orang tentu pernah merasa lelah. Namun, lelah yang berkepanjangan akan menjadi masalah.

Lelah dalam hal ini seperti, Anda merasa kurang tidur, padahal jam tidur Anda sudah termasuk lama.

Jika hal ini sudah mengganggu aktivitas harian Anda, tidak ada salahnya untuk mengeceknya pada psikolog.

Sebab, tidak jarang gangguan psikologis seperti depresi, biasanya disertai dengan lelah yang berkepanjangan.


3. Mengalami kehilangan

Maksud kehilangan disini bermakna luas. Bisa karena berduka, kehilangan pekerjaan, kehilangan uang, kehilangan sepeda motor, dan lain-lain.

Setiap orang pasti akan mengalami proses berduka. Namun, jika hal ini membuat Anda melakukan hal-hal yang kurang baik, maka sudah saatnya untuk pergi ke psikolog.


4. Merasa menjauh dari kehidupan sosial

Ada saatnya setiap orang membutuhkan waktu untuk sendiri. Apalagi mereka yang memiliki kepribadian introvert.

Akan tetapi jika interaksi yang dahulu Anda merasa, akan tetapi berubah menjadi beban. Maka tidak ada salahnya jika Anda mengeceknya ke psikolog.


5. Saat Anda menggunakan barang berbahaya sebagai cara untuk melarikan diri

Barang berbahaya disini bermacam-macam, seperti alkohol atau obat-obatan terlarang.

Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang adalah cara menghilangkan masalah yang tidak sehat.

Sebab, hal tersebut akan memicu ketergantungan pada barang tersebut.

Dari ketergantungan ini akan menyebabkan Anda mengalami substance abuse, yang mengharuskan Anda mendapatkan penanganan intensif.


6. Saat ingin mengembangkan diri

Pergi ke psikolog tidak hanya saat memiliki masalah. Namun, saat Anda ingin mengetahui potensi yang dimiliki, Anda dapat pergi ke psikolog.

Sehingga Anda dapat mengoptimalkan apa yang Anda miliki, untuk mengembangkan karir menjadi lebih maju.


7. Saat merasa ingin mengakhiri hidup

Ini merupakan titik masalah tertinggi pada psikologi. Tidak ada pilihan lain, kecuali pergi ke psikolog.

Psikolog akan membantu seseorang untuk keluar secara perlahan dari masalah yang dimiliki seseorang, dan secara tidak langsung ancaman untuk melakukan bunuh diri akan berkurang dan hilang secara perlahan. []



Baca Juga :


Berita terkait
Phoebe Dynevor Bicara Soal Kesehatan Mentalnya
Bintang film serial Netflix ‘Bridgerton’ Phoebe Dynevor, mengaku memiliki masalah kesehatan mental anxiety atau gangguan kecemasan.
Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi yang Tak Kunjung Usai
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri terlebih dalam menghadapi masa pandemi ini. Berikut caranya.
5 Manfaat Freediving untuk Kesehatan Tubuh dan Mental
Seringkali orang berpikir potensi risiko dan bahayanya tentang freediving. Namun jika dilakukan dengan benar freediving sangat aman dan bermanfaat.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.