7 Negara yang Izinkan Warganya Lepas Masker

Sejumlah negara dunia sudah mengizinkan warganya untuk melepaskan masker di tempat umum dan sudah melonggarkan protokol kesehatan di negaranya.
Ilustrasi - Sejumlah negara dunia izinkan warganya lepas masker. (Foto: Tagar/ Pexels/Maksim)

Jakarta - Sejumlah negara mulai mengizinkan warganya melepaskan masker di tempat umum dan melonggarkan protokol kesehatan terkait pencegahan penularan Covid-19.

Hal ini dilakukan karena tingkat infeksi Covid-19 yang rendah dan berhasil diredam, negara-negara yang telah mencabut aturan wajib bermasker usai melakukan vaksinasi terhadap hampir setengah populasinya.

Berikut deretan negara dan wilayah yang telah mencabut aturan wajib menggunakan masker di lokasi publik.


Ini berarti kita telah berhasil mengalahkan pandemi gelombang ketiga.


  • Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan mengizinkan penduduknya yang telah disuntik vaksin Covid-19 setidaknya satu dosis untuk lepas masker di luar ruangan, mulai Juli mendatang.

Kebijakan ini diambil pada Rabu, 26 Mei 2021, untuk mendorong warga lansia suntik vaksin, sehingga target vaksinasi 70 persen dari 52 juta penduduk mereka tercapai pada September nanti.

Mulai Juni ini mereka yang telah menerima setidaknya satu dosis juga diizinkan berkumpul dalam jumlah yang besar, demikian ujar Perdana Menteri Kim Boo-kyum usai rapat penanganan pandemi Covid-19.

Ia juga mengatakan aturan kekarantinaan dan pengetatan kegiatan akan disesuaikan pada Oktober, ketika lebih dari 70 persen penduduknya minimal telah menerima satu kali vaksin.


  • Selandia Baru

Pemerintahan Perdana Menteri Jacinda Ardern mulai melonggarkan aturan wajib bermasker sejak September 2020. Ardern mendapat banyak pujian lantaran Selandia Baru menjadi salah satu negara dengan kisah sukses penanganan pandemi.

Berdasarkan Business Insider, hingga saat ini, Selandia Baru tercatat hanya memiliki 2.658 kasus Covid-19 dan 26 kematian.

Pada pertengahan Mei 2021, Selandia Baru bahkan sudah mengizinkan konser musik digelar di Eden Park Stadium, Auckland, yang dihadiri oleh sekitar 50 ribu penonton tanpa aturan menjaga jarak dan menggunakan masker.


  • Amerika Serikat

Presiden Joe Biden meminta warga melepas masker dan tersenyum usai Centers for Disease Control (CDC) tak lagi mewajibkan penggunaan masker di ruangan bagi warga yang sudah dua kali mendapatkan dosis vaksin Covid-19.

CDC mengambil keputusan ini setelah data menunjukkan efektivitas tinggi vaksin yang digunakan di AS. Berdasarkan riset itu, sangat langka orang terkena Covid-19 setelah divaksin.

CDC menyarankan warga yang sudah tuntas divaksin tetap memakai masker jika berada di dalam transportasi publik, termasuk saat bepergian ke luar AS.

Penambahan kasus baru Covid-19 di AS dianggap tidak setinggi tahun lalu, yaitu rata-rata 38 ribu infeksi sehari. Jika diambil rata-rata dengan jumlah penduduk keseluruhan di AS, hanya ada 11 kasus baru di antara 100 ribu orang.


  • Australia

Australia juga menjadi salah satu negara sukses dalam menangani pandemi sehingga dengan cepat melonggarkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker.

Sama seperti Selandia Baru, pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison mulai melonggarkan aturan bermasker pada 2020.

Namun, Australia tetap menerapkan serangkaian pembatasan ketat seperti penguncian wilayah  atau lockdown parsial di setiap wilayah dengan peningkatan infeksi Covid-19.


  • Israel

Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan warga tidak lagi perlu menggunakan masker di ruang terbuka umum. Namun, masker masih perlu digunakan di ruang publik dalam ruangan.

Warga Israel merayakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan kepada setengah penduduk negara itu dengan turun ke jalan tanpa masker.

Israel menjadi salah satu negara dengan proses vaksinasi tercepat di dunia. Berdasarkan data, setidaknya lebih dari 56 persen penduduk Israel telah menerima vaksin Covid-19 lengkap.

Hal ini ikut menurunkan jumlah penularan Covid-19 Israel dari sekitar 10.000 infeksi baru per hari pada pertengahan Januari, menjadi sekitar 200 kasus per hari.


  • Hungaria

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mengklaim negaranya telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Dia mengatakan saat ini adalah saat yang tepat untuk berpisah dengan penggunaan masker di tempat umum.

"Ini berarti kita telah berhasil mengalahkan pandemi gelombang ketiga," kata Orban.

Pemimpin sayap kanan itu juga menyebut akan mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19, termasuk jam malam. Orban mengatakan, publik dapat mengadakan pertemuan hingga 500 orang dengan syarat pertemuan diadakan di udara terbuka.


  • China

Negeri Tirai Bambu adalah negara yang pertama kali melaporkan kemunculan Covid-19, tepatnya di Kota Wuhan.

Namun, akibat penanganan pandemi yang ketat dan tertib, China mampu meredam penularan Covid-19 dengan cepat ketika negara lain justru terus mengalami lonjakan infeksi.

Salah satu jurus jitu China menanggulangiCovid-19 adalah penguncian wilayah sesegera mungkin, pemeriksaan dan pelacakan kontak yang cepat, hingga vaksinasi warga yang terus ditingkatkan.

Saat ini, sebagian besar wilayah China telah terbuka lagi bagi pendatang. Pemerintah Wuhan bahkan telah mengizinkan warga bebas berkumpul tanpa menggunakan masker. []

Berita terkait
1 dari 2 Warga Dunia Kehilangan Penghasilan Karena Covid-19
Satu dari dua orang di seluruh dunia mengalami penurunan penghasilan sebagai dampak dari pandemi virus corona (Covid-19)
Jumlah Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 150 Juta
Vaksinasi Covid-19 di banyak negara tidak bisa hadang laju penyebaran infeksi virus corona terbukti kasus terus bertambah sampai tembus 150 juta
Objek Wisata Dunia yang Mati Karena Pandemi Covid-19
Objek atau tujuan wisata di dunia yang mati karena pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia sejak awal tahun 2020
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu