7 Mitos Terkait Gerhana Bulan 19 November 2021

Gerhana Bulan merupakan peristiwa yang jarang terjadi, sehingga sering dikaitkan dengan hal gaib atau mitos dalam masyarakat.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Gerhana Bulan akan terjadi pada 19 November 2021 di berbagai wilayah Indonesia,yang diprediksi menjadi Gerhana Bulan paling lama sepanjang abad ini.

Menurut Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG), gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalangnya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga sinar yang tidak sampai ke Bulan.

Meskipun sudah ada penjelasan ilmiahnya, budaya leluhur yang berkembang di masyarakat memiliki cerita sendiri pada peristiwa-peristiwa luar angkasa ini dan masih dipercayai oleh beberapa orang.

Mengapa bisa begitu? Karena Gerhana Bulan merupakan peristiwa yang jarang terjadi, sehingga sering dikaitkan dengan hal gaib atau mitos dalam masyarakat. Mitos yang beredar menyebutkan bahwa Gerhana Bulan pertanda berbahaya, bahkan ada larangan untuk melihatnya.

Mitos yang beredar juga menyebabkan berbagai larangan-larangan kegiatan yang bertujuan untuk menghindari kejadian buruk. Berikut ini mitos-mitos Gerhana Bulan yang ada di beberapa belahan dunia, termasuk di Indonesia.


1. Gerhana bulan membawa tanda bencana

Di Negara Yunani, yakni Masyarakat Yunani Kuno percaya bahwa gerhana merupakan kemarahan dari para dewa. Selain itu, kedatangan gerhana juga dipercaya sebagai tanda dari adanya bencana dan kerusakan.


2. Gerhana bulan terjadi karena naga yang sedang haus darah

Menurut mitos yang ada di masyarakat Tionghoa, warna merah pada bulan yang hampir menyerupai darah saat gerhana disebabkan oleh naga yang haus darah, sehingga Naga akan turun ke bumi untuk memangsa manusia di malam Gerhana Bulan.


3. Ibu hamil harus di dalam rumah

Masyarakat dunia seperti di Indonesia, Meksiko, dan India pernah mempercayai mitos bahwa selama terjadi gerhana bagi ibu hamil tidak boleh berada di luar rumah.

Bagi yang melanggar, akan ada bahaya yang mengancam anak yang sedang di kandungnya, seperti beberapa mitos berikut, yakni banyak yang mempercayai bahwa anak akan terlahir cacat fisik seperti bibir sumbing dan ibu hamil tidak boleh memegang pisau atau benda tajam karena dapat meninggalkan tanda lahir pada anak.

Takhayul seperti yang telah disebutkan di atas tidak terbukti secara ilmiah, akan tetapi seringkali diikuti dan dijalankan sesuai arahan tradisi sebelumnya.

Sementara bukti ilmiah yang masuk akal mengapa manusia dilarang melihat gerhana, tidak hanya ibu hamil saja dengan mata telanjang, salah satu sebabnya adalah untuk mencegah dan menghindari kerusakan retina mata yang menyebabkan terjadinya gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Maka dari itu, solusinya adalah memakai kacamata khusus yang terbukti aman untuk melindungi cahaya gerhana masuk ke retina mata secara langsung.

Jadi, mitos yang berkembang ibu hamil melihat Gerhana Bulan akan terjadi sesuatu, mulai saat ini tak perlu khawatir akan adanya Gerhana Bulan 19 November 2021.


4. Gerhana bulan terjadi, karena jaguar memakan bulan

Lain lagi, dengan suku Inca di daratan Peru beranggapan bahwa fenomena ini terjadi karena jaguar memakan bulan, maka dari itu Gerhana Bulan total kerap berwarna merah.


5. Terjadi pertengkaran saat Gerhana Bulan berlangsung

Di Afrika, yakni Suku Batam Maliba masih meyakini mitos bahwa Gerhana Bulan terjadi karena keduanya sedang berperang di langit.

Maka dari itu setiap gerhana cincin, anggota suku Batam Maliba melakukan ritual untuk membuat kondisi kembali seperti semula, tujuannya agar kegelapan cepat selesai atau hilang.


6. Arwah leluhur kembali ke rumah

Sebagian orang masih meyakini bahwa saat malam terjadi Gerhana Bulan, arwah para leluhur akan datang ke rumah.

Hal ini pun berkaitan dengan dilarangnya masyarakat untuk keluar rumah malam itu, karena arena harus menyambut kedatangan arwah leluhur mereka.


7. Banyak makhluk halus bergentayangan

Mitos yang paling seram adalah banyaknya makhluk halus yang bergentayangan pada malam Gerhana Bulan berlangsung.

Adapun cara jika masih ada yang mempercayai mitos dan peraturan sehingga tidak bisa menyaksikan Gerhana Bulan secara langsung, beberapa lembaga penelitian ilmiah, seperti Lapan RI menyediakan platform live streaming untuk memudahkan masyarakat Indonesia melihat secara langsung dengan jelas. []


Baca Juga



Berita terkait
Inilah Keutamaan Shalat Gerhana Bagi Umat Islam
Bagi orang beriman, fenomena alam ini bukan sekadar tontonan semata, tapi merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Gerhana Bulan Sebagian Terjadi pada 19 November, Terlama dalam 580 Tahun
Pada gerhana kali ini, bulan mungkin akan berwarna kemerahan.
Jenis-jenis Gerhana Bulan dan Penjelasannya
Gerhana bulan adalah satu satu peristiwa bulan tertutup penuh atau sebagian dari sinar matahari sehingga menjadi gelap beberapa saat.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.