Jakarta - Hanya karena rutin menggunakan rangkaian skincare, bukan berarti kulitmu benar-benar terlihat sempurna. Tidak hanya produk-produk skincare yang kamu gunakan memiliki pengaruh pada kulit, tetapi juga gaya hidup yang kita jalani dan kebiasaan yang kita bentuk juga mempengaruhi.
Beruntungnya, faktor-faktor ini bisa kamu kendalikan. Berikut kebiasaan dan faktor lingkungan yang bisa berpengaruh pada kulit.
Stres
Setiap orang pernah berada di kondisi stres. Hal ini sudah seperti menjadi wajar. Ternyata stres memiliki dampak besar pada kesehatan fisik, termasuk kulit. Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormone kortisol, seperti kortisol meningkatkan produksi keringat dan menekan sistem kekebalan tubuh.
Keringat yang berlebih dapat menyumbat pori-pori. Hal ini sangat berbahaya bagi orang yang mempunyai kulit dengan kondisi peradangan atau eczema.
Diet
Vitamin C, asam lemak esensial, probiotil, dan beberapa nutrisi yang ditemukan dalam sayuran, buah-buahan, atau kacang-kacangan adalah dasar tubuh yang sehat, begitu juga dengan kulit yang sehat. Diet terbaik untuk kulit sehat berfokus pada makanan yang kaya nutrisi.
Olahraga
Diet dan olahraga adala kombinasi yang membuat tubuh menjadi sehat. Ketika jantung berdetak lebih cepat, pembuluh darah mengembang dan membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke sel-selmu, termasuk sel-sel kulit.
Kebiasaan setelah berolahraga juga mempengaruhi kesehatan kulit. Mandi, mencuci wajah, dan mengganti pakaian sesegera mungkin setelah olahraga selesai. Jika terlalu lama membiarkan keringat pada tubuh, dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan iritasi.
Tidur
Tidur yang cukup tidak hanya penting untuk kesehatan fisik dan mental, tetapi juga kesehatan kulit. Jika kamu hanya tidur kurang dari enam jam, bisa memberi dampak negatif pda kulit. Tidur memberi waktu kulit untuk regenerasi dan pemulihan.
Produk-produk skincare yang kamu gunakan sebelum tidur dapat mempunyai waktu untuk masuk ke dalam pori-pori kulit secara mendalam. Cukup tidur dapat memberi kulit bercahaya dan mengurangi munculnya keriput, lingkaran bawah mata yang gelap, dan bengkak.
Merokok dan Minum Alkohol
Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke seluruh sel. Berbagai bahan kimia dalam rokok juga dapat mengurangi kolagen dan elastin kulit. Mungkin kamu akan mengalami kulit kering, dehidrasi, atau keriput setelah mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Jika kamu mengonsumsinya setiap malam, pertimbangkan kembali demi kesehatan kulitmu.
Polusi
Ketika terkena polusi udara, seperti kabut asap, jelaga, atau polusi lainnya, partikel-partikelnya dapat masuk ke pori-pori. Dampak jangka pendeknya pada kulit menyebabkan iritasi, pori-pori tersumbat, dan jerawat. Jika terus-menerus terkena polusi secara konsisten dapat menyebabkan hilangnya elastisitas dan penuaan dini.
Jika kamu berada di lingkungan yang dipenuhi polusi, pastikan menggunakan produk antioksidan yang kuat, seperti vitamin C dan E yang bisa melawan radikan bebas dan tidak lupa menggunakan sunscreen minimal SPF 30 untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Iklim
Jika kamu mendapati kondisi kulit lebih kering pada musim dingin dan mudah berjerawat pada musim panas, mungkin itu karena perubahan iklim. Iklim panas dan lembab menyebabkan lebih banyak produksi keringat, dapat menyumbat pori-pori dan mudah berjerawat jika tidak dirawat dengan benar. Iklim yang dingin dan beragin bisa menghilangkan kelembaban kulit dan membuatnya kering, gatal, dan iritasi.
Memakai pelembab tekstur berat dan tebal, serta dengan bahan hyaluronic acid ketika cuaca dingin. Ketika musim panas, pastikan membersihkan wajah setiap hari. Jangan mengabaikan pelembab bahkan jika jenis kulitmu berminyak. Jangan lupa menggunakan sunscreen setiap hari.[]
(Retno Ayuningrum)
Baca Juga:
- 4 Jenis Olahraga yang Baik Dilakukan Saat Diet
- 10 Gerakan Olahraga Workout yang Bisa Dilakukan di Rumah
- 5 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Berolahraga
- 5 Olahraga yang Efektif Kurangi Gejala Asam Lambung