7 Film Berlatar Kemerdekaan Indonesia, Sambut HUT RI ke 77

Perayaan hari kemerdeaan ini tak melulu dengan mengikuti perlombaan hingga pawai saja, namun masyarakat juga bisa untuk menonton film.
7 Film Berlatar Kemerdekaan Indonesia, Sambut HUT RI ke 77. (Foto: Tagar/Margate House/Media Desa)

TAGAR.id, Jakarta - Peringatan HUT ke-77 RI pada 17 Agustus 2022 akan berlangsung dalam beberapa hari lagi. Dalam merayakan hari besar tersebut, berbagai kegiatan seru digelar dalam memeriahkan momentum ini. 

Sejumlah lomba hingga perayaan, ramai digelar di kampung hingga sejumlah instansi. Tak ketinggalan, perayaan ini ditutup dengan upacara bendera.

Nyatanya, momentum perayaan hari kemerdeaan ini tak melulu dengan mengikuti perlombaan hingga pawai saja, namun masyarakat juga bisa menambah pengetahuan soal kemerdekaan melalui film. Berikut 7 rekomendasi film berlatar kemerdekaan Indonesia.

1. Merah Putih (2009)

Film Merah Putih merupakan kolaborasi rumah produksi nasional dengan internasional. Disutradarai oleh Yadi Sugandi, film ini dirilis pada 2009, dan diperankan secara apik oleh Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya.

Merah Putih mengambil latar berdasarkan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947 saat terjadinya peristiwa Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah.

Film ini bercerita tentang sekawanan yang menjalin persahabatan sebagai kadet dan selamat dari pembantaian oleh tentara Belanda. Kemudian mereka berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman dengan diwarnai konflik karena perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.

Merah Putih merupakan film pertama dari trilogi film bertema perjuangan lainnya, yaitu Darah Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011).

2. Darah Garuda (2010)

Darah Garuda adalah film kedua dari trilogi film Merah Putih. Film ini berkisah tentang empat sekawan bernama Amir, Tomas, Dayan, dan Marius yang bertemu dengan kelompok gerilyawan lainnya yan merupakan pasukan Jenderal Sudirman. 

Mereka diberi tugas untuk menghancurkan lapangan udara milik Belanda. Maka dengan tambahan pasukan, Amir, Dayan, termasuk orang baru Yanto (Ario Bayu), dan yang lainnya, beranjak menjalankan rencana.

Konflik muncul ketika kelompok tersebut berbeda pendapat dan terbukti terjadi pengkhianatan di antara mereka. Hal ini membuat perjuangan semakin berat ketika penjajah bukanlah satu-satunya musuh mereka lantaran penghianatan mulai mengintai dari balik selimut perjuangan.

3. Hati Merdeka (2011)

Film kemerdekaan ini adalah kelanjutan dari film Merah Putih dan Darah Garuda. Empat sekawan yang menjadi tokoh utama di film sebelumnya dikisahkan berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing. Tokoh Amir diceritakan mengundurkan diri dari angkatan darat. Sedangkan, Tomas, Dayan, dan Marius bertugas ke Bali.

Dengan berlatar revolusi Indonesia tahun 1947-1948, film ini bercerita tentang mengisahkan sekelompok gerilyawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di darat, laut, dan udara melawan kerajaan Belanda. 

Mereka berperang sebagai tentara gerilya di pedalaman, di mana persahabatan dari kelompok juga diwarnai konflik karena adanya perbedaan sifat, status sosial, etnis, budaya, dan agama.

4. Soekarno (2013)

Film garapan sutradara ternama Hanung Bramantyo ini menceritakan perjalanan hidup Soekarno sebagai sang proklamator bangsa. Keberanian Soekarno dalam memperjuangkan bangsa sempat membuatnya diasingkan ke Ende hingga Bengkulu. 

Film ini berfokus pada perjuangan Soekarno dalam memerdekakan Indonesia. Selain itu, Hanung Bramantyo juga mengupas sedikit tentang kisah cinta Soekarno. Dengan langkah politiknya Soekarno akhirnya mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Film Soekarno menampilkan Ario Bayu sebagai sosok Bung Karno, beradu peran dengan Lukman Sardi, Maudy Koesnaedi, hingga Sujiwo Tejo. Karena sarat nilai perjuangan, film dengan durasi 137 menit ini berhasil menyabet gelar Film Terpuji dari Festival Film Bandung (FFB) ke-27 pada 2014.

5. Sang Kiai (2013)

Sang Kiai merupakan film yang disutradarai oleh Rako Prijanto. Film yang dirilis pada tahun 2013 ini berlatar tahun 1942 ketika para pejuang Indonesia terhadap penjajah Jepang.

Kisah bermula saat masa kependudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942. Rupanya, Jepang tidak lebih baik dari Belanda. Jepang melarang pengibaran bendera Merah Putih, pemutaran lagu Indonesia Raya, hingga memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan seikerei atau penghormatan kepada Dewa Matahari.

KH Hasyim Asy'ari, pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, menentang keinginan Jepang. Sebab, peraturan tersebut dianggap melanggar akidah Islam. KH Hasyim Asy'ari pun ditangkap. Para santri yang mengetahui gurunya ditangkap tidak tinggal diam. Mereka mencari cara untuk membebaskan sang kiai.

Beberapa waktu kemudian, KH Hasyim Asy'ari berhasil dibebaskan. Namun, Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi. Rakyat Indonesia tentu tidak setuju dengan keputusan tersebut, hingga memicu terjadinya perang antara rakyat dengan tentara Jepang.

6. Jenderal Soedirman (2015)

Jenderal Soedirman adalah film yang menceritakan perjuangan melawan Belanda dengan bergerilya. Kisahnya bermula ketika Belanda secara sepihak memutuskan perjanjian Renville dan menghentikan genjatan senjata. 

Pada 19 Desember 1948, Jenderal Simons Spoor (Eric Van Loon) memimpin Agresi Militer II dengan menyerang wilayah ibu kota Indonesia saat itu, Yogyakarta. Soekarno (Baim Wong) dan Mohammad Hatta (Nugie) juga ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka.

Belanda kemudian menyatakan bahwa kedaulatan Indonesia sudah tidak ada lagi. Namun, dari dalam hutan, Jenderal Soedirman (Adipati Dolken) menyiarkan bahwa Indonesia masih ada. 

Dengan kondisinya yang sedang menderita karena sakit paru-paru, Jenderal Soedirman tetap memimpin perang gerilya di Tanah Jawa.

7. Tjokroaminoto (2015)

Tjokroaminoto merupakan film bertema perjuangan Indonesia yang dirilis pada 2015. Film garapan Garin Nugroho ini melibatkan beberapa aktor terbaik tanah air, seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo.

Film ini sendiri mengisahkan mengenai guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia. Pada 2014, film Tjokroaminoto berhasil memenangkan tiga kategori pada Festival Film Indonesia 2015, yakni Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.

(Aldila Daradinanti)

Berita terkait
Review Film Laal Singh Chadda, Forrest Gump Versi India
Aamir Khan Productions dan Viacom 18 Studios melalui Paramount Pictures akhirnya merilis Laal Singh Chaddha di bioskop Indonesia. Ini sinopsisnya.
Sinopsis Film The Sea Beast, Kisah Pertarungan Pemburu Monster Laut
The Sea Beast merupakan film animasi terbaru yang tayang di Netflix Sejak 8 Juli 2022. Film ini merupakan garapan sutradara Chris William.
10 Film Tom Hanks Paling Fenomenal Sepanjang Masa
Berkut Tagar rangkumkan 10 Film berkualitas yang pernah dibintangi oleh Tom Hanks.
0
Moto X30 Pro Resmi Rilis, Ponsel Pintar Pertama dengan Kamera 200 MP
Moto X30 Pro juga mengandalkan performa chipset Snapdragon 8 Plus Gen 1, system on chip (SoC) terbaru buatan Qualcomm. Begini Spesifikasinya.